Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tembus Lima Besar Bursa Parpol

PKS Mesti Waspadai Partai Tetangganya

Senin, 18 Juli 2022 07:35 WIB
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tergolong partai lima besar yang disebut sejumlah lembaga survei. Hal ini tidak lepas dari Anies Baswedan effect.

Namun, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, PKS dari dulu suaranya cenderung stagnan. Pemilihnya solid di internal. “Dukung atau tidak dukung Anies, ceruk pemilih PKS ya keluarga kader partai dakwah. PKS agak susah bergerak mengambil ceruk pemilih nasionalis maupun Islam tradisional,” kata Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Justru, PKS perlu waspada suaranya diambil Partai Gelora Indonesia, yang tokoh-tokohnya merupakan eks kader utama PKS. Mereka punya suara lumayan di daerah pemilihnya masing-masing.

Baca juga : Sandiaga Beri Sepeda Kepada Bapak Tiga Anak

“Ada Anis Matta yang merupakan mantan Presiden PKS, dan Wakil Ketua DPR. Juga Fahri Hamzah di NTB, dan Mahfud Sidik di Cirebon, Jawa Barat. Ini potensial menggerus suara PKS. Karena irisan pemilihnya sama,” papar Ujang.

Direktur Indonesia Political Review (IPR) itu mencontohkan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang yang tokoh utamanya sempalan dari Partai Golkar.

“Golkarnya tetap ada pemilihnya, tetapi Gerindra dan NasDem juga semakin besar. Ambil suara pemilih Partai Golkar tentunya. Kalau tokoh itu tetap di Golkar, bisa jadi Golkar masih partai terbesar,” nilainya.

Baca juga : Lenglet Ditendang Barca

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera bersyukur, elektabilitas partainya meroket jelang Pemilu 2024.

Dia tak membantah suara PKS naik berkah dukungan ke Anies. Diakuinya, coattail effect atau efek ekor jas dengan mendukung capres yang tepat berimbas pada peningkatan suara partai.

“Alhamdulillah. Bagi PKS, survei itu dua fungsinya sebagai cermin efektivitas kerja dan cambuk untuk kerja keras. Perjalanan masih panjang. PKS mesti dapat mengusung Capres yang membantu meningkatkan elektabilitas,” tutur Mardani kepada Rakyat Merdeka, kemarin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.