Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisruh Tak Kunjung Reda

Berkarya Terancam Batal Ikut Pemilu 2024

Rabu, 10 Agustus 2022 07:35 WIB
Sekjen Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang. (Foto: Istimewa)
Sekjen Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konflik internal Partai Beringin Karya (Berkarya) tidak kunjung usai. Justru semakin ruwet. Belakangan, ada wacana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk bongkar-pasang kepengurusan. Padahal, pendaftaran peserta Pemilu 2024 sebentar lagi ditutup.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badarudin Andi Picunang menyarankan kepada pihak yang bertikai menyelesaikannya setelah partai ini lolos menjadi kontestan Pemilu 2024. Jika tidak bisa, pria yang akrab disapa Badar ini menghimbau mereka yang ingin berjuang di pesta demokrasi, untuk pindah partai.

“Kepada pimpinan pusat hingga daerah, sebagai pemilik sah partai ini, utamanya yang terzolimi untuk bisa menyelamatkan diri dan kelompoknya dengan mengambil sikap politik pindah atau bedol desa ke partai yang lebih baik,” ujar Badar kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Sah, PAS Pertama Ikut Pemilu!

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menegaskan, momentum Pemilu 2024 jangan dilewatkan. Kendaraan politik, bukan Partai Berkarya saja. Banyak partai bisa menjadi pilihan. Mulai dari partai di Senayan, nonparlemen, hingga partai baru siap menanti para pejuang Berkarya.

Badar juga menyarankan, kader Berkarya yang hendak pindah partai, agar menjaga marwah dan nama baik partai barunya kelak. Sang Sekjen, tanpa ragu meminta maaf atas kekisruhan internal yang terkesan tiada berujung ini. Kelakarnya, di dunia politik tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Adanya, kepentingan abadi.

Soal keruwetan kepengurusan, Badar menyarankan untuk membuat Munas Bersama setelah partainya dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Masalahnya, Partai Berkarya belum juga mendaftarkan diri. Sedangkan pendaftaran tutup 14 Agustus 2022.

Baca juga : Partai Berkarya Siap Ikut Serta Dalam Pemilu 2024

Di Munas Bersama nanti, katanya, bisa dilibatkan seluruh elit berseteru. Yaitu, pihak Symasu Djalal, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, dan Neneng A. Tuty. Sarannya, urusan ‘dapur’ ini diselesaikan secara internal. Pemerintah, dipastikan tidak akan ikut campur.

Menurutnya, dinamika internal Beringin telah menjadi bola liar bertajuk Munaslub. Diceritakan, sejumlah pimpinan DPW Provinsi bahkan diganti karena alasan masuk ‘Kelompok Sekjen’. Padahal, Badar memastikan tidak pernah membuat istilah kelompok tersebut. Semuanya dianggap kader.

Belum lagi, kata dia, Sekretariat DPP yang sah tidak difungsikan untuk persiapan verifikasi saat ini. Persiapan verifikasi hanya dikuasai kelompok tertentu dan dilakukan di luar kantor resmi tanpa melibatkan Sekjen. Pengambilan keputusan dilakukan sepihak dan banyak melanggar AD/ART.

Baca juga : China Minta RI Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, Ini Kata Pemerintah

“Sungguh pertontonan yang luar biasa dan berdampak Partai Berkarya terancam tidak ikut verifikasi 2022 dan Pemilu 2024. Elit pengurus pusat tidak memikirkan kebesaran partai dan hanya memikirkan kekuasaan pribadi,” tambahnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.