Dewan Pers

Dark/Light Mode

Gerindra Minta APBN Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kamis, 18 Agustus 2022 20:53 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi Pemerintah atas penyampaian Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023 sebesar Rp. 3.041,7 tiliun. Besaran itu, menunjukkan keberhasilan pemerintah memulihkan ekonomi nasional.

"Anggaran yang sangat besar itu diharapkan mampu memberikan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia secara cepat dan merata," ujar Muzani dalam keterangannya kepada RM.id, Kamis (18/8).

Untuk diketahui, penyampaian RAPBN Tahun 2023 itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat sidang bersama DPR dan DPD di Senayan, Rabu (17/8). Rinciannya, untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.230,0 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp 811,7 triliun.

Berita Terkait : Masjid Istiqlal Ikut Kuatkan Persatuan Umat Beragama

Besarnya anggaran tersebut, bagi Muzani, menjadi indikator keberhasilan Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Harapannya, ini bisa menjalankan roda perekonomian nasional dan daerah. Sekaligus, menciptakan pemerataan, pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Selain itu, Muzani berpesan kepada Pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah optimisme rakyat dalam upaya bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi. Kenaikan harga BBM, dianggap berimplikasi terhadap inflasi yang berujung kenaikan harga-harga.

"Tentu stabilitas harga pokok dan tidak naiknya harga BBM menjadi harapan dari setiap rakyat Indonesia. Meskipun kami menyadari bahwa anggaran subsidi BBM saat ini telah mencapai Rp 502 triliun. Angka tersebut jumlahnya sangat fantastis," katanya.

Berita Terkait : HUT Kemerdekaan Momentum Tingkatkan Pemahaman Nilai Kebangsaan

Wakil Ketua MPR itu berkesimpulan, menjaga optimisme rakyat ini adalah tanggung jawab bersama. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan tidak menaikan harga BBM.

Pemerintah, harus mempertimbangkan segala opsi dalam menghadapi situasi saat ini. Untuk menekan besaran anggaran subsidi BBM tersebut, sarannya, pemerintah harus cermat dalam mendapatkan sumber-sumber pendapatan negara.

Misalnya, melalui pajak, retribusi, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan demikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat dan berkelanjutan atau sustainable development.

Berita Terkait : Insyaf, Mantan Petinggi NII Ini Siap Lawan Paham Radikal

Apalagi, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil menanggulangi wabah Covid-19 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang juga baik.

"Dengan begitu, maka pemerintah harus mampu menutup kemungkinan terjadinya kebocoran anggaran terhadap APBN pada setiap belanja negara dan transfer ke daerah," pungkasnya. ■