Dark/Light Mode

Silaturahmi Politik Banteng Dimulai

Start Dari Paloh, Puan Cari Teman Sekubu

Senin, 22 Agustus 2022 07:39 WIB
Dari kiri: Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Instagram Puan)
Dari kiri: Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Instagram Puan)

 Sebelumnya 
Bagaimana soal capres-cawapres? Menurut Hasto, urusan Pilpres, sikap PDIP masih sama. Yakni, menyerahkan sepenuhnya penunjukan capres pada Mega selaku Ketum PDIP. Kapan akan diumumkan? Kata Hasto, menunggu momen yang tepat usai PDIP melakukan pertemuan dengan pimpinan parpol lain.

Jadi, selain melakukan konsolidasi dengan akar rumput, PDIP juga melakukan silaturahmi dengan parpol lain. "Dialog dengan partai politik lain sangat penting untuk dilakukan," ujarnya.

Kedatangan Puan ini sudah dinantikan NasDem. Sekjen NasDem, Johnny G Plate mengaku, partainya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Puan dan rombongan. "Mbak Puan akan diterima dengan penuh keramahtamahan," kata Johnny, saat dikontak, kemarin. Kata dia, pertemuan ini merupakan hal yang baik dan perlu dilakukan secara intens.

Ketua DPP NasDem, Willy Aditya menyampaikan hal serupa. Kata dia, rombongan Puan akan disambut langsung Paloh. Setelah itu, akan ada jamuan makan siang.

Baca juga : Jokowi Tolak Politik Identitas, PKB Setuju

Willy menceritakan, pertemuan ini menunjukkan hubungan NasDem dan PDIP sangat baik dan sangat dekat. Secara ideologi maupun historis. Ibaratnya sudah seperti adik kakak. Ia lalu menceritakan bagaimana NasDem saat awal-awal berdiri, memulai kunjungan pertama ke markas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Apa yang akan dibahas? "Yang namanya silaturahim kan persoalan kebangsaan, persoalan pilpres, banyak hal," kata Willy, kemarin.

Apakah ada kemungkinan kedua parpol berkoalisi? Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, peluang itu masih terbuka. Apalagi, NasDem menjadikan salah satu kader PDIP, yakni Ganjar Pranowo sebagai capres hasil dari rekomendasi di Rakernas lalu.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, safari politik PDIP ini memang sudah dinantikan banyak pihak. Karena, keputusan PDIP di pilpres akan mengubah peta koalisi yang saat ini sudah terbangun.

Baca juga : Si Apeng Lebih Baik Dari Harun Masiku

Saat ini, kata dia, sudah ada tiga poros koalisi yang terbangun. Ketiga poros itu adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan personel Golkar-PAN-PPP, lalu poros koalisi Gerindra-PKB. Terakhir yang sedang penjajakan, yakni poros koalisi NasDem-Demokrat-PKS.

Meskipun sudah menggelar deklarasi, Umam ragu, bila setiap parpol sudah mantap dengan pilihannya masing-masing. Belum adanya kesepakatan capres-cawapres yang akan diusung, bakal membuat peta koalisi rentan berubah dan pindah haluan.

Menurutnya, safari politik yang akan dilakukan PDIP ini, berpotensi mengubah peta koalisi yang selama ini sudah terbentuk. "Ada potensi, tiga poros koalisi yang ada mengalami perubahan ulang," kata Umam.

Umam mengatakan, kekuatan dan daya tawar PDIP ini sangat besar. Karena PDIP bisa mencalonkan capres-cawapres tanpa perlu berkoalisi dengan parpol lain. Jadi, safari politik yang dilakukan Puan bisa saja menguatkan koalisi yang terbentuk atau justru membuyarkannya.

Baca juga : Buat Konten Digital, Hindari Plagiarisme Ya!

Ia mencontohkan koalisi Gerindra dengan PKB. “Bisa saja Prabowo-Puan diusung jadi capres cawapres. Sehingga, rencana koalisi Gerindra PKB yang akan mengusung Prabowo-Cak Imin bisa gagal,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.