Diperlukan Koalisi Besar Menopang Pemerintahan

 Sebelumnya 
“Jadi Partai Demokrat ini masih tetap konsisten bersama PKS dan NasDem, cuma dalam pembicaraan-pembicaraan kita juga sudah berpikir nanti kalau sampai capres yang kita usung menang, kita juga berpikir akan menambah koalisi,” ucapnya.

Menilik pengalaman 2004 di Pemerintahan Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintahan awal SBY saat itu tak diusung partai cukup besar, sehingga kekuatan koalisi dilebarkan.

Baca juga : Hima Persis Minta Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM

“Itu memang dalam stabilitas pemerintahan perlu komponen parlemen yang cukup besar, pada waktu itu ada dinamika. Jadi tolong dibedakan pendapat Mas Ibas itu, supaya jangan salah mengerti, karena yang dimaksud Mas Ibas adalah sebelum dan sesudah menang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ibas mengatakan partainya masih membangun komunikasi dengan partai politik lain demi membangun koalisi yang besar, tidak hanya satu atau dua partai. Di luar Demokrat, koalisi yang sudah terbentuk saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu yang diawaki Golkar-PAN-PPP dan koalisi Gerindra-PKB.

Baca juga : Pengamat: Penting Untuk KIB Bangun Koalisi Besar Demi Stabilitas Pemerintahan

“Saya yakin komunikasi politik tidak bisa berhenti ke satu dua partai, kita ketahui dari masa periode ke periode, koalisi yang besar pun dibutuhkan. Karena setelah terjadinya pemerintahan di masa akan datang, ya tentu koalisi-koalisi juga membutuhkan tenaga dan energi yang lebih luas,” kata Ibas kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

Menurut Ibas, pemerintahan ke depan butuh gabungan beberapa partai. Sementara kondisi politik jelang 2024 masih cair, bahkan bisa ditentukan di hari-hari terakhir pendaftaran capres-cawapres.

Baca juga : Relawan Puan Minta Pemerintah Maksimalkan Gandum Lokal

“Jadi tidak hanya cukup satu dua partai saja yang memerintah, tapi juga diperlukan gabungan anatara beberapa partai ke depan,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.