Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tuntutan Suharso Mundur Makin Kencang

Partai Ka’bah Segera Gelar Rapat Internal

Jumat, 26 Agustus 2022 07:35 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang protes terhadap pidato Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa yang menyinggung ‘amplop kiai’, semakin kencang.

Meski sudah meminta maaf secara terbuka, tuntutan mundur kepada Suharso dari pucuk pimpinan Partai Ka’bah muncul dari dalam dan luar partai. Di antaranya, Ketua Majelis Syariah DPP PPP, Mustofa Aqil Siradj; Ketua Majelis Pertimbangan, Muhamad Mardiono; dan Ketua Majelis Kehormatan, Zarkasih Nur.

Baca juga : DKI Kembali Gelar Jakarnaval 2022

Desakan mundur tersebut, beredar di awak media melalui surat tertanggal 22 Agustus 2022. Intinya, mereka menilai, geger pidato ‘amplop kiai’ itu telah membuat situasi internal partai tidak kondusif dan membuat kegaduhan.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek mengamini, kabar desakan mundur ketua umumnya, dan akan dilakukan upaya strategis. Agar tidak merugikan partai yang tengah bersiap menyambut Pemilu 2024. “Pengurus harian menyikapi kemelut terjadi. Kami segera rapat internal. Diharapkan situasi ini berangsur selesai lebih cepat,” ujar Awiek, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : BI Ajak Kepala Daerah Gelar Operasi Pangan

Dia meminta seluruh skuad PPP menunggu hasil rapat pengurus harian. Jangan sampai, Partai Ka’bah dinilai buruk oleh masyarakat dengan preseden negatif yang muncul di publik. “Karena konsentrasi kita menghadapi Pemilu 2024. Semua kader diharapkan menahan diri. Kita bicarakan bersama, mencari solusi terbaik untuk membicarakan persoalan PPP,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini Suharso menjelaskan, desakan tiga Ketua Majelis Partai itu sebagai permintaan tabayun. “Secara fisik itu surat saya belum terima. Tapi saya lihat sudah beredar di masyarakat. Kedua, mekanisme itu tidak dikenal di partai. Ketiga, saya memahaminya sebagai permintaan tabayun, untuk dijelaskan,” kata Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Kejagung Siap Gelar Sidang In Absentia...

Suharso menegaskan, tidak ada maksud dirinya merendahkan kiai lewat pidato itu. Dia menyebut PPP didirikan ulama dan itu dia hormati. “Pidato saya dipotong, sedemikian rupa, keluar dari konteks, diviralkan. Itu yang tidak fair,” sesalnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.