Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Yang Lain Sibuk Urus Capres
Partai Buruh Masih Ngotot Mau Demo Saja
Kamis, 27 Oktober 2022 07:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Buruh saat ini tengah berjibaku menghadapi verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat daerah. Seluruh skuadnya, bekerja keras agar partai anyar ini menjadi kontestan Pemilu 2024. Meski begitu, perjuangan ektra parlemen memperjuangkan hak pekerja jalan terus.
“Di daerah semua antusias, menyambut KPU untuk dilakukan verifikasi. Karena kami yakin, semangat kami ingin mewujudkan negara yang sejahtera (welfare state),” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Buruh Indri Yuli Hartati, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Indri menceritakan, begitu partainya dinyatakan lolos verifikasi administrasi oleh KPU di waktu lalu, seolah menjadi kemenangan kecil perjuangan partai. Seluruh kader bergelora dan semakin yakin, atas pilihan perjuangan parlementer ini.
Baca juga : Anak Buah Prabowo Mau Diduetkan Sama Khofifah
Semua upaya terus dilakukan. Tidak hanya siap diverifikasi faktual yang saat ini tengah berjalan di daerah-daerah. Juga menyiapkan kader terbaik untuk dijadikan legislator baik itu di tingkat DPRD Kabupaten dan Kota, hingga DPR-RI.
Semangat ini, katanya, tidak membuat surut semangat kader maupun simpatisan yang berjuang di jalur ekstraparlemen. Rencana duet gerakan parlementer dan ekstraparlementer demi negara yang sejahtera terus dilakukan.
Salah satunya, aksi massa menuntuk kenaikan upah minimum provinsi (UMP) naik menjadi 13 persen di Tahun 2023. Menurutnya, ini adalah kewajiban untuk meningkatkan daya tawar buruh itu sendiri. Buruh, harus dinaikkan upahnya untuk penghidupan.
Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Ciptakan Pesta Demokrasi Suka Cita
“Bayangkan, daya beli rakyat saat ini semakin menurun, di tengah kenaikan harga yang tinggi,” tegasnya.
Catatannya, inflasi makanan dan minuman mencapai 15 persen, inflasi transportasi mencapai 50 persen, lalu inflasi tempat tinggal mencapai 10 persen. Logikanya, katanya, kenaikan 13 persen itu mungkin hanya untuk bertahan hidup saja, tidak untuk menjadi kaya.
Hitungannya, jika sebuah perusahaan saat ini memenuhi hak buruh dengan hitungan UMP DKI Jakarta Tahun 2022 sebesar Rp. 4.641.854, maka, tahun depan kita perjuangkan naik 13 persen menjadi Rp. 5.245.295. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya