Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gabung Koalisi Pemerintah

PKS Sama Saja Bunuh Diri

Selasa, 1 November 2022 07:35 WIB
Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Rio Prayogo. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Rio Prayogo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke koalisi Pemerintah hampir ti­dak mungkin. Pasalnya, ghirah dan identitas partai yang diko­mandoi Ahmad Syaikhu itu oposan.

“Meski ada adagium tak ada yang tak mungkin dalam politik, kawan jadi lawan, la­wan berubah jadi kawan. Tapi soal PKS, saya rasa tak sebiji kacang pun ada kemungkinan itu,” kata Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Rio Prayogo kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Alasannya, karena selain pemilu sudah dekat, PKS su­dah identik dengan oposisi. Selain itu, karena secara narasi kepentingan ideologis berbeda jauh antara Jokowi dari PDIP dengan PKS.

Baca juga : Pemerintah Wajib Manfaatkan Bonus Demografi

Ditambah, secara elektoral, lebih menguntungkan PKS sebagai oposisi. Dengan posisinya itu, PKS dapat meningkatkan elektabilitasnya. Terutama dari basis pemilih yang anti, kecewa atau tidak puas dengan kinerja politik dan pemerintahan Jokowi.

“Saya yakin posisi ini yang akan ditempuh PKS,” pung­kasnya.

Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menilai, kabar ini merupakan godaan politik untuk PKS. Apalagi sejarah partai di Indonesia, jika diajak ikut berkuasa, fitrahnya akan cepat tergoda.

Baca juga : Petahana Kota Bogor Naiki Perahu Hanura

“Namun menurut saya, ji­ka PKS ikut ajakan masuk pemerintahan, sama halnya bunuh diri untuk partainya di 2024,” kata Adjie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Jika melihat data surveinya, pemilih PKS cenderung re­sisten dengan kebijakan dan secara umum dengan pemerintahan saat ini. Apalagi, dengan konsistensi PKS beroposi­si, partai ini juga berpotensi menarik masuk lagi pemilih muslim bukan pemilih PKS yang tidak mendukung rezim saat ini.

“Jadi ada potensi pemilih baru PKS di 2024, dengan posisinya sebagai oposisi,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.