Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bikin Belanja Pemerintah Terjamin, Penyesuaian Harga BBM Diapresiasi

Kamis, 13 Oktober 2022 16:52 WIB
Eks Menkeu Chatib Basri. (Foto: Ist)
Eks Menkeu Chatib Basri. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengapresiasi langkah pemerintah melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dia mengatakan keputusan itu sebagai kebijakan yang tepat.

"Daripada memberikan subsidi BBM ke masyarakat menengah atas, menaikkan harga BBM menjadi keputusan yang tepat. Saya apresiasi pemerintah meng-adjust fuel price,” kata Chatib dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022 di JCC Senayan, Jakarta.

Baca juga : Pemerintah Perkuat Kebijakan Satu Data

Chatib berkata, beban subsidi BBM sebaiknya difokuskan pada sektor yang lebih penting. Eks Menkeu periode 2013-2014 itu mengatakan, keputusan yang diambil pemerintah memang tidak mudah.

Namun, hal itu mesti dilakukan guna memastikan bahwa kualitas belanja pemerintah terjamin. Diketahui, pemerintah pada 3 September lalu memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Baca juga : Chatib Basri: Penyesuaian Harga BBM Keputusan Tepat

Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter. Lalu harga Solar dipatok menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Sedangkan harga Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala itu menuturkan, keputusan tersebut menjadi pilihan terakhir pemerintah lantaran anggaran subsidi membengkak tiga kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.

Baca juga : Eks Menkeu Chatib Basri Nilai Penyesuaian Harga BBM Keputusan Tepat

Nominal tersebut diperkirakan bakal terus meningkat. Selain itu, dia mengungkapkan bahwa lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu, yakni pemilik mobil pribadi.

“Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu,” ujar Jokowi, dalam konferensi pers terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM di Istana Merdeka, Sabtu (3/9). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.