Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Selain itu, tak ada keuntungan politik jika PKS masuk kabinet. Meski tak ada sumber daya kekuasaan, mereka tetap mampu mandiri mengelola partai dari sumbangan kader-kader militan. “Konsisten saja, pasti dapat efek elektoral yang positif,” tandasnya.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang belum lama gabung ke koalisi pemerintahan Jokowi, senang jika PKS ikutan.
“Tapi kembali ke PKS dan keputusan Presiden Jokowi,” Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pemerintah Wajib Manfaatkan Bonus Demografi
Soalnya, kata Viva, kursi menteri jelas hak prerogatif presiden. Partai politik cuma manut saja. Hanya, baik posisi maupun oposisi, semuanya positif. Ada sistem kontrol yang berlangsung.
Menjawab isu ini, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini sudah menegaskan, kecil kemungkinan partainya bergabung dalam koalisi pemerintahan dan jadi bagian kabinet Jokowi.
“Saat ini, PKS lagi fokus persiapan Pileg dan Pilpres 2024,” tutur Jazuli kepada wartawan.
Baca juga : Petahana Kota Bogor Naiki Perahu Hanura
Selain itu, Jazuli juga kagetdengan kabar pertemuan PKS dengan Presiden Jokowi. Apalagi sampai berujung reshuffle. Dia tak tahu sama sekali ada yang menawarkan PKS masuk ke kabinet.
Dikatakan, dalam mekanisme partai dakwah, seluruh keputusan strategis partai, harus melalui forum resmi Majelis Syuro.
“Saya sebagai bagian dari Majelis Syura PKS tidak tahu. Saya pastikan hampir tidak mungkin. Kami fokus koalisi Pilpres dan konsolidasi pemenangan pemilu,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya