Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KIB Pilih Pendekatan Kebijakan Untuk Bangun Koalisi Permanen 2024

Jumat, 4 November 2022 13:40 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Ist
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Peneliti Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengungkapkan, jelang Pemilu 2024, ada sejumlah inovasi dan inisiatif yang dilakukan partai. Beberapa di antaranya Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketiganya membangun koalisi lebih permanen. 

“Dilakukan di tingkat pusat, lalu mereka merancang sampai tingkat daerah," tegas Arya di Jakarta, Kamis (3/11).

Menurutnya, KIB lebih mengedepankan pendekatan program atau kebijakan (policy oriented). Hal itu bisa dilihat dari upaya mereka untuk mematangkan program kerja KIB selama 10 tahun ke depan.

"Mereka merancang kebijakan yang kira-kira strategis di 2024. Kalau kita lihat, kebijakan itu sifatnya futuristik, sebagian besar isu ekonomi," ujarnya.

Sebelumnya, KIB meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) pada Agustus lalu, dan akan dipertajam pada pertemuan di Makassar akhir pekan ini, Minggu, 6 November 2022. 

Baca juga : Aruna Gelar Pesta Rakyat Dan Bakti Sosial Untuk Ratusan Nelayan

Menurut Arya, pilihan model pendekatan KIB berbeda dengan partai yang mengedepankan figur atau sosok. 

Arya menegaskan, pilihan model itu didasarkan dan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi internal partai. 

Dalam KIB, mungkin policy oriented dikedepankan karena mereka belum sampai pada titik bagaimana cara memilih kandidat, siapa kandidat yang akan dipilih. Sehingga mulainya dengan kebijakan.

Meski demikian, policy oriented akan berhadapan dengan arus utama publik yang lebih menjatuhkan pilihan pada figur.

"Faktor kandidat memang masih kuat pengaruhnya dalam hal mempengaruhi pilihan publik," tegasnya.

Baca juga : KSP Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan Untuk Atasi Pertanian

Arya menilai, pendekatan policy oriented akan menemui titik terang ketika sudah menemukan kandidat yang pas dengan modal elektabilitas dan popularitas yang mumpuni.

"Ketika mereka sudah ketemu kandidat yang mungkin juga populer, saya kira bisa terkompensasi," tandasnya.

Pilihan KIB dalam memilih model policy oriented juga bisa dipahami, mengingat masih ada cukup waktu jelang Pemilu 2024. Selain itu, model pendekatan itu juga bisa lebih cocok dengan tujuan membangun koalisi permanen.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki gagasan menjawab kritik dari masyarakat, sembari menunggu figur yang tepat untuk menjalankan gagasan itu. 

Sebelumnya politisi PAN Viva Yoga mengatakan, KIB akan bertemu di Makassar akhir pekan ini untuk program kerja dengan tagline PATEN (Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional). 

Baca juga : Sukur Pimpin Konsolidasi Banteng Kutai Untuk Pemenangan Pemilu 2024

"Di situ dirumuskan program-program KIB untuk 10 tahun ke depan. Kami pakai pendekatan gagasan program, sehingga kita akan meneliti kira-kira, figur yang tepat, punya kapasitas untuk menjalankan program-program KIB itu siapa saja. Nanti baru dirumuskan sebagai pasangan calon dari KIB," ujar Viva Yoga dari PAN. 

KIB merupakan koalisi pertama yang hadir dengan gagasan, kemudian akan menentukan siapa figur yang tepat alias Capres dan Cawapres mereka. 

Suko mengatakan, KIB memiliki gagasan yang sama, dan bertujuan untuk membangun Indonesia baru. Program PATEN sudah pasti akan meneruskan jejak Presiden Jokowi.

“Sebetulnya inti dari koalisi itu menangkap sinyal bahwa mereka berkepentingan, Pak Jokowi berkepentingan. KIB berusaha menyesuaikan ke arah Jokowi,“ ungkap Suko.

Keakraban di antara KIB dan Presiden Jokowi dianggap lebih bermakna daripada KIB dengan PDIP. Begitu juga dengan figur apakah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang akan maju sebagai Capres KIB, atau aspirasi kader parpol se-koalisi mengajukan Ganjar Pranowo.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.