Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Cawapres Anies Baswedan

PKS Dan Demokrat Rasional Aja

Jumat, 13 Januari 2023 08:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Ali. (Foto: Partai NasDem)
Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Ali. (Foto: Partai NasDem)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Ali mewanti-wanti, Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS terancam bubar kalau dua partai itu memaksakan calon wakil presiden (Cawapres) untuk Anies Baswedan.

Diingatkannya, NasDem tak ingin dalam Koalisi Perubahan terjadi saling kunci karena ada pihak yang memaksakan kehendak. Kalau saling me­maksa, Koalisi Perubahan bisa saja bubar. “Jangan ada harga mati, namanya mengunci kan. Prinsipnya harus setara. Kalau tidak, saya pastikan koalisi ini tidak berjalan,” ujar Ahmad Ali.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan, tak ada yang memaksakan kehendak dalam Koalisi Perubahan. Termasuk PKS, yang memang mengusulkan kadernya, Ahmad Heryawan sebagai Cawapres Anies Baswedan.

Baca juga : Anies Baswedan Pemimpin Yang Memanusiakan

Diakui, dalam tim kecil per­wakilan koalisi, diskusinya rasional dan tidak emosional. Semua kemungkinan didiskusi­kan berdasarkan data dan fakta. PKS dan Demokrat, terbuka jika ada calon lain yang potensial menang.

Diingatkan, NasDem juga masih punya komitmen soal penentuan Cawapres berdasarkan keputusan Anies Baswedan. “Selama ada calon yang lebih baik, kapasitas dan potensi menangnya tinggi, kami terbuka. Selama ini tim kecil rasional dan dasarnya data,” kata Kholid dalam keterangannya, kemarin.

Dikatakan, komunikasi ketiga partai ini masih berjalan baik. Tidak ada keretakan di tim kecil. “Kami mengacunya apa yang terjadi tim kecil saja. Sangat solid dan tidak retak. PKS khususnya, kedepankan kebersamaan. Kalau ada yang menyampaikan di luar media, saya tidak bisa memasti­kan,” tuturnya.

Baca juga : Soal Duet Dengan Anies, AHY Tertawa, Lalu Mohon Doa

Sementara Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menyebut, Demokrat tidak memaksakan AHY, sebagai Cawapres. Demokrat hanya mengusulkan duet Anies-AHY berdasar data dan hasil lembaga survei.

“Kami hanya dalam posisi bersikap atas kian intensifnya pembicaraan pada tim kecil koalisi. Sehingga usul Anies-AHY. Kenapa sampai memprediksi koalisi bubar,” tanyanya heran dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara itu, pengamat poli­tik Jamiluddin Ritonga yakin, baik PKS maupun Demokrat, tak memaksa harga mati kepada NasDem. Kecil kemungkinan kedua partai pisah dan gabung ke koalisi lainnya. “Paling mungkin bersama NasDem dengan Anies sebagai capres,” tuturnya.

Baca juga : Koalisi Anies Masih Beda Jalan

Jamiluddin menyakini, Cawapres Anies bakalan segera menemui titik temu. Sehingga deklarasi Koalisi Perubahan tinggal menunggu waktu. “Saya pikir, jika ingin menang, semuanya harus rasional dan memilih sosok yang paling po­tensial,” sarannya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.