Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dikabarkan Mau Gabung Zulkifli Hasan Cs

Wiranto Kurang Bisa Dongkrak Suara PAN

Senin, 20 Februari 2023 07:55 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto. (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto dikabarkan akan bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Masuknya eks Panglima TNI itu bakal membawa gengsi untuk PAN.

Peneliti Lembaga Survei Indikator Politik (IPI) Bawono Kumoro menyatakan, perpin­dahan kader atau tokoh lumrah terjadi di Indonesia, terutama menjelang Pemilu. Aksi politik diharapkan dapat mendatang­kan insentif elektoral dari basis massa tokoh tersebut.

“Tetapi, dalam konteks perpindahan Wiranto dari Partai Hanura ke PAN, hanya menghadirkan gengsi politik bagi PAN. Kurang ngangkat untuk dong­krak suara,” kata Bawono ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Gus-Gus Nusantara Jawa Timur Serahkan Bantuan Pengeras Suara

Bawono mengatakan, sebagai seorang tokoh nasional, Wiranto tidak asing lagi karena memiliki rekam jejak panjang dalam politik pemerintahan di Indonesia. Wiranto pernah menjadi Panglima TNI dan maju beberapa kali di kontestasi pe­milihan presiden di Indonesia, dan mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Namun, kehadiran Wiranto, lanjut Bawono, tak signifikan dalam peningkatan capaian elektoral PAN di Pemilu 2024. Wiranto telah cukup lama tidak lagi memimpin partai selepas kepemimpinan Partai Hanura beralih ke Oesman Sapta Odang.

“Artinya, Wiranto sudah cu­kup lama off dari kerja-kerja politik di lapangan dalam meng­garap dan menjaga basis massa politik,” tuturnya.

Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Siap Bantu Penanganan Gempa

Dia memperkirakan, basis mas­sa politik Wiranto saat ini sudah jauh menurun dibanding dengan masa awal reformasi lalu. Begitu juga dengan popularitas dan elektabilitasnya sebagai seorang tokoh nasional. “Kalau sekarang, saya pesimis,” tandasnya.

Berbeda, Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam mengatakan, gabungnya Wiranto membawa keuntungan bagi elektoral PAN.

Menurutnya, jaringan dan loyalis Wiranto masih luas. Plus latar belakang militernya, akan membantu mendongkrak elek­tabilitas PAN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.