Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei IPO: Dukungan PBNU Beri Dampak Kenaikan Elektabilitas PAN

Sabtu, 11 Maret 2023 12:54 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan hasil survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) naik ke posisi 7 besar.

Sebelumnya, dalam hasil survei serupa pada periode Oktober 2022, partai yang dinakhodai Zulkifli Hasan itu berada di posisi 9 besar.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, dari hasil survei nasional yang digelar 1-7 Maret 2023, elektabilitas PAN naik 2,1 persen menjadi 5,0 persen.

PAN mampu melampaui Partai Keadilan Sosial (PKS) yang berada di posisi keenam dengan elektabilitas 4,9 persen.

Menurut Dedi, kenaikan elektabilitas PAN sebagai sesuatu yang menarik, karena PAN termasuk partai yang mudah naik, juga turun elektabilitasnya.

Baca juga : Santri Dukung Ganjar Jabar Gelar Festival Seni Di Pondok Pesantren Tasikmalaya

Meroketnya PAN hingga mampu melampaui dua partai lainnya, menurut Dedi, salah satunya karena kemampuan Zulhas, sapaan akrab Ketum PAN, yang mampu membangun hubungan dekat dengan tokoh-tokoh kunci di republik ini.

Salah satunya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Gus Yahya pada momentum peringatan satu abad NU yang diadakan PAN pada medio Februari lalu menyebut partai berlambang matahari terbit itu sebagai partai rasional dan tidak mengharamkan warga nahdliyin mencoblos atau memilih PAN pada Pemilu 2024. 

Pernyataan ini turut berkontribusi positif pada naiknya elektabilitas partai berlambang matahari putih bersinar terang tersebut.

"Pidato Ketum PBNU yang menyatakan tidak haram memilih PAN, rupanya menjalar ke pemilih nahdliyin, mereka tidak lagi terkonsentrasi pada PKB atau PPP. Di luar Jawa justru menjadi wilayah PAN dan ini kabar baik untuk PAN agar semakin gencar promosikan hubungan NU dan PAN," ujar Dedi, Sabtu (11/3).

Baca juga : Dirjen Perkebunan Dorong Perkuat Kemitraan Majukan Kelapa Sawit

Elektabilitas PAN yang hanya terpaut 1,6 persen dengan elektabilitas PKB (7,6 persen) saat ini, kata Dedi, tidak terlepas dari kemampuan PAN mengais suara dari ceruk kaum nahdliyin.

"Tidak bisa dialihkan dari pikiran publik, bahwa pemilih NU mayoritas, dan membaca elektabilitas PKB atau PPP, rasanya tidak semua tertampung di sana, ini momentum bagi PAN menyasar mereka," tandasnya. 

Berikut elektabilitas 10 besar partai politik versi survei IPO saat responden ditanya "Jika hari ini dilaksanakan pemilihan umum, partai politik apa yang akan Bapak/Ibu pilih?"

1. PDI Perjuangan (23,9 persen)

2. Partai Golkar (11,5 persen)

Baca juga : Ganjar Pranowo Dukung Penguatan Demokrasi Di Era Digital

3. Partai Demokrat (10,1 persen)

4. Partai Gerindra (9,9 persen)

5. Partai Kebangkitan Bangsa (7,6 persen)
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.