Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rupiah Melesat Di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Selasa, 28 Februari 2023 10:00 WIB
Rupiah. (Foto: Antara)
Rupiah. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,23 persen ke level Rp 15.235 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.270 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Yuan China naik 0,23 persen dan ringgit Malaysia menguat 0,22 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, baht Thailand turun 0,01 persen, dolar Singapura turun 0,06 persen, yen Jepang minus 0,01 persen, peso Filipina naik 0,35 persen dan won Korea Selatan menguat 0,49 persen.

Baca juga : Waka BPIP Kenalkan Salam Pancasila Ke Mahasiswa UT

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,09 persen ke level 104,71. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,36 persen ke level Rp 16.139, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,26 persen ke level Rp 18.366, dan terhadap dolar Australia juga naik 0,16 persen ke level Rp 10.273. 

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS akibat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan dari Federal Reserve. Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi AS masih menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga masih tinggi.

Baca juga : KPK Sembunyikan Hasil Pemeriksaan Harta Rafael

“Di sisi lain, pergerakan indeks saham Asia positif pagi ini. Ini mungkin bisa membantu pelemahan rupiah tertahan,” jelasnya dalam riset, Selasa (28/2).

Ariston mengatakan, data Pesanan Barang Tahan Lama AS menunjukkan adanya pesanan yang melemah per Januari 2023. Hal ini berarti terdapat penurunan konsumsi di AS. 

Baca juga : Kunjungi IIMS, Moeldoko Dorong Pengembangan Mobil Listrik

“Adapun penurunan konsumsi AS sempat mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya. Hal ini juga dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ungkapnya.

Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp 15.300 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.220 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.