Dark/Light Mode

Di Tangan Zulhas, PAN Bertransformasi Jadi Partai Terbuka Untuk Semua Umat

Rabu, 12 Juli 2023 11:40 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas sukses membawa perubahan partainya menjadi terbuka tidak inklusif bagi kalangan Muhammadiyah saja.

Sudah jadi rahasia umum bahwa partai matahari putih lahir dari rahim Muhammadiyah, seakan memberi kesan bahwa PAN partai yang tertutup.

Namun, di tangan Zulhas, PAN bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua umat Islam.

Zulhas memandang partai politik (parpol) punya peran sebagai pemersatu bangsa.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas SDM, Perpusnas-Kemendibudristek-Setkab Jalin Kerja Sama

Karenanya, dia berusaha keras untuk memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).

"Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda," ujar Zulhas di Jakarta, Rabu (12/7).

Salah satu upaya PAN merangkul semua golongan diwujudkan dengan cara menggelar acara peringatan satu abad NU dengan tajuk 'Simposium Nasional' di Hotel Sheraton Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Langkah Zulhas ini pun sukses, dengan hadirnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan jajaran pengurus PBNU Jatim.

Baca juga : Ridwan Kamil Happy Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi Se-Pulau Jawa

Bahkan dalam acara itu, Gus Yahya menyebut bahwa PAN rasional, dan ia pun menegaskan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di pemilu nanti.

Respons positif ini ditanggapi Zulhas dengan rasa syukur, karena ia sudah dua tahun berusaha mendudukan bersama NU dan Muhammadiyah.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI ini mengatakan, perbedaan pilihan soal ormas Islam dan parpol adalah hal yang biasa dan wajar.

"Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun saya. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang," jelasnya.

Baca juga : 3 Tahun Transformasi, Pertamina Tegakkan Budaya AKHLAK

"(Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah) mulai dari Kabupaten Lampung, tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU)," lanjutnya.

Zulhas menyebut, bertransformasinya PAN menjadi partai yang terbuka diharapkan bisa membuat suasana di masyarakat semakin sejuk, khususnya antara NU dan Muhammadiyah.

"Dengan itu masyarakat adem, tenang. Kalau masyarakat tenang, kita bisa membangun gitu. Bahwa soal pilihan-pilihan, terserah masing-masing," ujar dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.