Dark/Light Mode

Pastikan Tak Ada Munaslub Di Podcast Rakyat Merdeka

Ace: Kader Golkar Tahan Godaan Uang

Rabu, 2 Agustus 2023 08:00 WIB
Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Fitri/RM)
Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Fitri/RM)

 Sebelumnya 
Bagaimana dengan survei yang menyebut suara Golkar terus anjlok?

Saya tanya, survei yang mana dulu. Memang ada survei yang bilang suara Golkar sudah tinggal 1 digit, tapi ada juga yang bilang suara Golkar masih stabil. Bahkan, ketika dulu sempat terjadi dualisme, suara Golkar di survei dibilang tinggal 3,4 persen. Buktinya, kita tetap di peringkat teratas. Jadi, alasan survei partai dan Pak Airlangga yang disebut merosot juga tidak rasional. Buktinya Golkar masih kuat kok.

Bagaimana antisipasi dualisme kepengurusan seperti 2014?

Tahun 2014 dan Pemilu 2024, itu dua momentum yang berbeda. Di tahun 2014, dualisme terjadi setelah Pilpres selesai. Siapa pun, saat itu, butuh Partai Golkar untuk stabilitas Pemerintahan. Secara momentum, ini tidak terlalu merusak perjuangan partai untuk menghadapi Pemilu, kan masih 2019.

Baca juga : Airlangga Senyum Ditanya Luhut Siap Jadi Ketum

Toh pada akhirnya solid juga. Terjadi Munas rekonsiliasi di Bali. Jadi momentumnya beda. Kalau sekarang Munaslub, ya rusak partai. Hari ini harusnya solid memenangkan Golkar dari pusat hingga ke TPS-TPS.

Setelah isu Munaslub redup, apa yang dilakukan Golkar ke depan?

Keputusan Munas, Rakernas, hingga Rapimnas, telah memutuskan program yang akan dijalankan untuk memenangkan Golkar.

Termasuk soal Pilpres, konfigurasi Capres-cawapres, mandatnya ada di Pak Airlangga. Kalau dibilang terlambat, apa memang ada yang sudah fix? Kan masih sangat dinamis. Belum ada konfigurasi fix soal Pilpres. Dugaan saya, last minute.

Baca juga : Gerakan Pemuda dan Perempuan Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Kerupuk Bawang

Benarkah sekarang Golkar sudah nggak ngotot lagi Airlangga jadi Capres atau Cawapres?

Sebaiknya memang Pak Airlangga yang maju, tapi harus realistis. Maka, kami serahkan ke beliau untuk menentukan. Termasuk soal strategi penjajakan, manuver dan aktivitas politik bertemu dengan partai lain. Karena Golkar tidak bisa sendirian kan.

Intinya kami beri mandat ke Pak Airlangga untuk mengambil langkah soal Pilpres. Kalau aspirasi dari kader soal capres, ya silakan saja. Tetap yang memutuskan Pak Airlangga.

Katanya pilihan politik Golkar sudah mengerucut pada dua nama. Ke Ganjar atau ke Prabowo...

Baca juga : Hore, Rakyat Bisa Khusuk Ibadah Dan Nyaman Liburan

Ya, yang tahu Pak Airlangga. Termasuk masih komunikasi dengan partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PAN dan Golkar sering ketemu. Juga soal kemungkinan poros keempat. Kembali lagi, Pak Airlangga yang akan menentukan berbagai kemungkinan, tapi memang, kita pasti berada dalam koalisi pada Capres yang berasal dari Pemerintah.

Berarti pintu untuk koalisi ke poros Anies sudah tertutup?

Kelihatannya, chemistry-nya nggak ketemu. Kan Golkar ingin melanjutkan pembangunan dan legacy Presiden Jokowi. Dua periode mendukung, tiba-tiba memiliki sikap diametral, mendukung yang mengusung perubahan. Kan, artinya tidak konsisten. Jadi, itu salah satu alasannya kita tidak ketemu dengan koalisi Anies.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 2/8/2023 dengan judul Pastikan Tak Ada Munaslub Di Podcast Rakyat Merdeka, Ace: Kader Golkar Tahan Godaan Uang

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.