Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Salah Satu Target Pemerintah
PKB: Kawal Program Swasembada Pangan
Selasa, 21 Januari 2025 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berjanji akan mengawal suksesi program swasembada pangan sebagai salah satu target Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ini bukan kebijakan muluk-muluk tapi langkah strategis untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional,” kata politisi PKB, Rina Saadah, Senin (20/1/2025).
Anggota Komisi IV DPR ini meyakini, swasembada pangan bisa menjadi batu loncatan Indonesia untuk menjadi negara besar.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, namun belum digarap secara optimal sehingga masih bergantung pada impor.
Baca juga : BTN Kuasai 100 Persen Saham Victoria Syariah
“Ini ironis. Negara agraris tetapi kenapa masih impor terus? Indonesia mempunyai semua syarat untuk mencapai target swasembada pangan,” sebutnya.
Dijelaskan, swasembada pangan merupakan upaya pemerintah menciptakan kesejahteraan kepada para petani serta mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri. Program ini, merupakan langkah awal meningkatkan produksi dalam negeri.
“Kita harus kawal agar program ini berjalan dengan baik, mulai dari penyediaan alat dan mesin pertanian hingga menyiapkan petani agar dapat beradaptasi dengan program swasembada pangan,” ucapnya.
Politisi jebolan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini menilai, Pemerintahan Prabowo sangat serius mewujudkan swasembada pangan. Misalnya, tahun ini pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp 139,4 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk swasembada pangan.
Baca juga : Dorong Pemerataan, PSN Mau Dievaluasi
“Anggaran Rp 139,4 dalam setahun ini cukup besar untuk modal tahapan realisasi swasembada pangan hingga dua tahun ke depan,” tuturnya.
Dijelaskan, pasokan beras dalam negeri terpenuhi pada tahun 2025 karena ada limpahan beras dari tahun 2024. Menurut Rina, tahun lalu Indonesia melakukan impor beras sebanyak 4 juta ton beras.
“Sekarang ada persediaan beras dalam negeri sebanyak 7 juta ton. Kita harapkan tahun ini ada kenaikan produksi 4 persen sehingga target 15 persen pasokan produksi dari dalam negeri tercapai. Jika ini berhasil maka tahun depan kita tidak perlu impor beras lagi,” pungkasnya.
Sementara, Presiden Prabowo Subianto optimis swasembada pangan bisa terealisasi dalam empat tahun ke depan, atau lebih cepat. Optimisme ini, didasari diskusi bersama menteri di Kabinet Merah Putih bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan sebelum tahun kedua masa pemerintahannya.
Baca juga : Duh, Kasus Kekerasan Seksual Naik Drastis
"Saya dapat laporan dari menteri-menteri di bidang pangan bahwa sebelum tahun ke-2, kita sudah swasembada pangan, kita tidak akan impor pangan lagi," kata Prabowo, saat meresmikan proyek energi di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Ketua Umum Partai Gerindra ini menargetkan swasembada energi bisa terealisasi dalam 5 tahun ke depan. Dengan begitu, Indonesia tidak akan mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dalam setengah dasawarsa. Teladan Pejabat Negara Artikel Kompas.id "Saya kira dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi juga dalam waktu yang tidak lama," tuturnya.
Mantan Menteri Pertahanan ini memahami energi dibutuhkan untuk melangsungkan transformasi bangsa. Dia ingin menjadikan Indonesia sebagai negara modern dan negara maju. Prabowo ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan menghilangkan kemiskinan.
"Saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu di dunia negara yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan, energi bersih, green energy yang mengurangi emisi karbon," ungkap Prabowo. "Jadi, banyak negara teriak-teriak, kita tidak usah teriak-teriak, tapi kita mewujudkan, kita mengarahkan," tambahnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya