Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Senang Caleg Eks Napi Koruptor Diumumkan

Taufik: KPU Urus Saja DPT

Sabtu, 2 Februari 2019 17:27 WIB
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik (depan). (Foto: Istimewa).
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik (depan). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis 49 calon anggota legislatif (caleg) mantan napi koruptor. Tapi, politisi Gerindra Muhammad Taufik kurang senang. Pengumuman ini dianggap berlebihan.

Salah satu caleg yang kurang senang dengan tindakan KPU itu adalah Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta,  Muhammad Taufik. Dia merasa banyak persoalan urgen harusnya didahulukan KPU daripada mengumumkan caleg mantan napi koruptor.

Baca juga : KPK: Caleg Eks Koruptor Harus Ditandai Di TPS

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra ini meminta KPU membereskan masalah DPT dan lainnya. “Udah urus aja DPT, orang gila, kasus OSO (Oesman Sapta Odang). Gitu loh. Saya kira lebay lah KPU,” ujar Taufik, di Rutan Cipinang, Jakarta Timur,  Jumat (1/2).

Diketahui, Muhammad Taufik masuk dalam daftar caleg eks koruptor. Dia tersandung kasus korupsi pengadaan barang dan alat peraga pemilu saat jabat Ketua KPUD DKI Jakarta tahun 2004. Taufik divonis 18 bulan penjara pada 27 April 2004 karena merugikan negara Rp 488 juta dalam kasus korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.

Baca juga : Ngeledek Sakit Prabowo, Sekjen PSI Kelewatan

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, pasca KPU merilis 49 nama caleg eks koruptor, masyarakat idealnya bisa menilai partai politik mana konsisten memberantas korupsi. “Saya tentu harus menghormati kebijakan itu. Ya kita serahkan kepada masyarakat lah, partai mana konsisten, istiqomah dengan semangat pemberantasan korupsi, mana yang tidak, itu aja,” ujarnya.

Arsul bersyukur, tidak ada caleg eks napi korupsi di PPP. Ini menandakan partai Kabah konsisten memberantas korupsi. “PPP satu di antara beberapa yang nama calegnya tidak ada di dalam daftar yang diumumkan KPU itu.

Baca juga : TGB Jadi Magnet Golkar, Zulkieflimansyah Untuk PKS

Tentu ini sekali lagi baik yang dikoalisi 01 maupun 02 yah soal ini kembali kepada kebijakan masing-masing partainya. mau menyikapi seperti apa,” ucapnya. Berdasarkan data KPU, dari 12 parpol, Golkar merupakan partai terbanyak mencalonkan mantan koruptor di Pemilu 2019.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.