Dark/Light Mode

Peringati Hari Buku, Demokrat Minta Perpustakaan Desa Diperbanyak

Minggu, 17 Mei 2020 16:29 WIB
Wasekjen Demokrat Ingrid Kansil saat berkunjung ke perpustakaan. (Foto: ist)
Wasekjen Demokrat Ingrid Kansil saat berkunjung ke perpustakaan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ingrid Kansil berharap Hari Buku Nasional menjadi momentum minat baca masyarakat. Instrumennya, dengan banyak membangun perpustakaan di desa-desa.

Berdasarkan laporan UNESCO tahun 2016, minat baca masyarakat Indonesia menempati urutan ke-60 dunia. Itu artinya minat baca di Tanah Air masih rendah. Padahal, pendidikan menjadi satu tujuan percepatan pembangunan nasional, dengan alokasi 20 persen dari APBN.

"Hal tersebut menjadi keprihatinan kita bersama. Tatkala Indonesia menjadikan pendidikan sebagai salah satu tujuan percepatan pembangunan nasional, sesuai dengan Amanah Undang-undang. Dengan demikian, sudah sepatutnya sarana serta prasarana dapat dibangun secara layak dan tepat," ujar Ingrid, Minggu (17/5).

Baca juga : Politisi Banteng Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Iuran BPJS

Di Hari Buku Nasional ini, dirinya mengenang salah satu pengalaman saat turun ke lapangan. Kala itu, Ingrid singgah di desa yang dianggapnya luar biasa. Desa itu bernama Tegal, Kampung Anyar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kenapa luar biasa? Karena di desa ini memiliki Taman Baca yang dapat diakses seluruh warganya. Sehingga harapannya, banyak perpustakaan modern di desa-desa.  

"Di Hari Buku Nasional tahun ini, saya memiliki harapan yang sangat besar untuk dapat memperbanyak sarana dan prasarana di desa. Seperti perpustakaan desa yang layak untuk dapat mewujudkan salah satu visi besar bangsa yang tertinggi dalam UUD 1945, yakni Mencerdaskan Kehidupan Bangsa," tuturnya.

Hal ini juga sejalan dengan program kerjanya di Partai Demokrat, yakni bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Instrumen yang akan dilakukan Ingrid dengan pembangunan perpustakaan desa melalui rencana anggaran desa, memberikan pelatihan pengelolaan perpustakaan desa, memberikan jalur internet ‘gratis’ pada perpustakaan desa. 

Baca juga : Penjelasan Batik Air Soal Jumlah Penumpang yang Diterbangkan dari Soetta

Sehingga masyarakat dapat mengakses pengetahuan dan menambah koleksi buku yang relevan dengan kebutuhan warga. Dan yang paling penting, menjadikan perpustakaan desa ramah bagi anak.

Ingrid ingin setiap desa memiliki gudang cahaya ilmu. Karena menurutnya, pembangunan desa bukan sekadar terlihat secara fisik. Melainkan kaya akan ilmu pengetahuan warganya. 

"Semua itu dapat terwujud melalui perpustakaan desa. Dan dalam situasi pandemi saat ini, agar supaya orang tua dapat memaksimalkan peran untuk dapat mengajak, dan membiasakan anak-anak untuk membaca buku," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.