Dark/Light Mode

Pengamat UGM Minta Izin Operasi Moda Transportasi Dibatalkan

Minggu, 10 Mei 2020 08:04 WIB
Fahmy Radhi (Foto: Istimewa)
Fahmy Radhi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat ekonomi dari Univeritas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi heran dengan kembali dikeluarkan izin moda transportasi. Padahal, kata dia, pandemi Covid-19 masih sangat ganas. Hingga kini, masyarakat yang terinfeksi sudah menyentuh angka 13 ribu orang.

“Izin operasional seluruh moda transportasi sudah pasti akan meningkatkan mobilitas penumpang dari satu daerah ke daerah lain. Mengingat penularan Covid-19 melalui orang-ke orang, peningkatan mobilitas penumpang itu tentunya berpotensi memperbesar penularan Covid-19,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (9/5).

Baca juga : Sarinah Beberkan Alasan Lakukan Transformasi Gedung

Memang, lanjut Fahmy, ada kriteria pembatasan perjalanan orang dalam izin moda transportasi tersebut. Namun, kriteria pembatasan tersebut di lapangan sangat sulit diterapkan. Tanpa beroperasinya moda transportasi saja, pelanggaran terhadap larangan mudik dengan pengawasan yang ketat saja masih sering terjadi. Apa lagi seluruh moda tranportasi diizinkan beroperasi. 

“Tidak bisa dihindari, sehari setelah izin operasi moda transportasi dikeluarkan, Bandara Internasional Soekarno Hatta mulai membludak dengan keberadaan penumpang dari luar negeri, yang sebagian melanjutkan penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia. Dilaporkan, dari sejumlah penumpang tersebut ditemukan 11 penumpang positif Covid-19. Belum lagi tidak ditemukannya pembawa (carrier) Orang Tanpa Gejala (OTG), yang berpotensi menularkan kepada orang lain lebih banyak lagi di Tanah Air,” tuturnya.

Baca juga : Menhub: Kamis Besok Transportasi Umum Dibuka Lagi, Tapi Bukan untuk Mudik

Fahmy menyadari, kondisi saat ini memang sangat dilematis. Di satu sisi perlu pemulangan WNI yang akan kembali dari luar negeri. Namun, pemulangan dengan inisitiatif sendiri berpotensi menularkan Covid-19 yang dibawa dari negara lain. 

Mestinya, tambah dia, pemerintah menerapkan protokol kesehatan seperti pada saat memulangkan warga negara Indonesia dari Wuhan China, beberapa waktu lalu. Bukan dengan memberikan izin operasional seluruh moda transportasi dan membiarkan warga negara Indonesia dari luar negeri pulang sendiri dengan penerbangan komersial. Pasalnya, kepulangan secara mandiri tersebut berisiko menularkan Covid-19, sehingga akan membengkakkan jumlah positif terpapar Covid-19 di Indonesia.

Baca juga : Kemenhub Godok Aturan Transportasi Mudik Mendesak

“Kalau seluruh moda tranportasi masih dizinkan beroperasi, jangan harap pademi Covid-19 akan berkahir pada Juni 2020, seperti yang diharapkan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, saya sarankan agar izin operasional seluruh moda transportasi dibatalkan hingga 1 Juni 2020, seperti ditetapkan pada Permenhub 20/220,” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.