Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingatkan Pemerintah

Partai Gelora : Masyarakat Butuh Edukasi New Mormal

Jumat, 26 Juni 2020 05:12 WIB
Sekjend Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik. (Dok. Humas Partai Gelora Indonesia)
Sekjend Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik. (Dok. Humas Partai Gelora Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menilai masyarakat masih membutuhkan edukasi seputar fase tatanan normal baru (new normal).

Virus mematikan corona (Covid-19) belum musnah sehingga pemahaman new normal kepada masyarakat perlu terus dilakukan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meminta pemerintah cermat dan hati-hati dalam menerapkan new normal.

Menurutnya, masyarakat wajib diedukasi agar memahami secara benar, apa yang dimaksud new normal itu.

"Pemerintah perlu cermat dan hati-hati dalam menerapkan new normal. Perlu edukasi masif ke warga masyarakat agar memahami benar maksud new normal," kata Mahfuz dalam keterangannya, Kamis (25/6).

Baca juga : Pemerintah Diminta Gerak Cepat Atasi Masalah Birokrasi Ekspor Benih Lobster

Menurut Mahfuz, ada kekeliruan sebagian masyarakat dalam memahami new normal. New normal dimaknai kembali ke kehidupan seperti semula, padahal ditambah dengan protokoler kesehatan.

New normal dilakukan karena belum ditemukannya obat dan vaksin corona, serta pandemi Covid-19 belum bisa dipastikan kapan bakal berakhir.

Bahkan Status Keadaan Darurat Bencana Non alam Covid-19 sebagai Bencana Nasional juga belum dicabut pemerintah.

"Jadi new normal itu kita harus beradaptasi dengan aktivitas, dan bekerja, dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menjaga jarak dan menghindari kerumuman serta rajin mencuci tangan," katanya.

Mahfuz menambahkan, masyarakat akan kembali hidup normal setelah musnah atau setidaknya vaksin ditemukan.

Baca juga : SPBU 3T Didirikan di Pulau Maya, Masyarakat Nikmati BBM Satu Harga

"Maka dari itu, sampai dengan vaksin belum ditemukan, kita harus selalu berhati-hati setiap berhadapan dengan virus," jelasnya.

Angka positif Covid-19 kembali meningkat tajam, menurut dia akibat salah dalam memaknai new normal.

Seperti data di hari Rabu (24/6) tercatat penambahan sebanyak 1.113 kasus. Sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 49.009 orang.

"Ini menunjukkan masih tingginya sumber penularan di masyarakat," katanya.

Dalam penerapan new normal, pemerintah perlu fokus pada penguatan ekonomi masyarakat kecil yang terdampak Covid-19.

Baca juga : Peringatan Para Ahli di GFN 20: Hati-hati Atur Regulasi Nikotin Alternatif

Mahfuz mewanti-wanti pemerintah jangan membuat program yang dinilai menghambur-hamburkan uang negara seperti Kartu Prakerja yang menimbulkan pro kontra.

Menurutnya, Pemerintah perlu fokus pada penguatan ekonomi masyarakat kecil dan jangan sampai ada kebijakan program yang dipersepsi masyarakat sebagai 'buang-buang'.

"Misalnya program pelatihan Prakerja senilai Rp 5 triliun lebih yang bikin heboh sampai KPK turun tangan," ujar Mahfuz.

Karena itu, mantan Ketua Komisi I DPR RI ini berharap semua pihak terkonsolidasi. Semua perlu fokus membantu pemerintah pada upaya mengatasi Covid-19. New normal perlu dikelola dengan cermat dan tepat.

"Jangan sampai terulang heboh kasus RUU HIP yang malah membelah masyarakat secara politik. Sepertinya DPR sibuk dengan urusannya sendiri sementara pemerintah dan masyarakat sibuk berjuang mengatasi wabah Covid-19," tukas Mahfuz. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.