Dark/Light Mode

BKKBN Siap Tingkatkan Layanan KB Di Era The New Normal

Kamis, 11 Juni 2020 13:18 WIB
BKKBN Siap Tingkatkan Layanan KB Di Era The New Normal

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran Covid-19 telah membawa dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Selain upaya pencegahan terhadap virus itu, kesehatan ibu dan perempuan di Indonesia dalam hal Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi juga perlu ditingkatkan.

Karena itu, selain memprioritaskan program pencegahan terhadap Covid-19, sangat penting melindungi masyarakat terhadap akses dan layanan KB. Di masa The New Normal, layanan KB harus digalakkan untuk mengantisipasi ledakan penduduk.

Memperhatikan kondisi bidan dalam pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Bidan menjadi garda terdepan bersama Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) untuk melakukan pelayanan KB. Pada masa The New Normal bidan harus dengan siap menyediakan masker, hand sanitizer, APD, sarung tangan dan memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga : Garuda Pastikan Tak Ada Kenaikan Tiket di Era New Normal

“Penting untuk kita melakukan kesuksesan alat kontrasepsi dan KB. Kita harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan harus bisa menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting. Bidan mempunyai peran yang paling besar dan luar biasa untuk menurunkan itu serta membina balita sampai lansia”, jelas Kepala Badan Kependudukan Keluarga  Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam Webinar Urgensi Pelayanan KB Pada Masa Normal melalui platform Zoom, Selasa, (9/6).

Menurutnya, BKKBN dengan bidan itu begitu bermitra sangat dekat, artinya bidan bukan segalanya tetapi tanpa bidan BKKBN itu bukan apa-apa.

“Peran yang luar biasa dalam Reproductive Health bidan-bidan itu penting sekali,” tutur Hasto.

Baca juga : Sinergi Lintas Sektoral Perkuat Ketersedian Pangan di Era The New Normal

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengatakan, bidan sebagai jembatan ibu hamil untuk kesehatannya, di masa The New Normal harus membuat papan pengumuman tentang protokol kesehatan, berkomunikasi terlebih dahulu jika ingin melakukan pelayanan KB agar bisa dipersiapkan dan memberikan standar pelayanan standar klinis.

Menurutnya, ketakutan orang untuk mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) memang realita, banyak juga faskes yang tidak beroperasi, mengurangi jam tugas atau mengurangi jam operasionalnya. Tetapi, pelayanan harus tetap dilakukan berdasarkan gotong royong dan tidak ego sektoral sehingga bersama-sama bisa menempatkan diri di tempat yang rendah dan bertahan di saat sulit.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Dwi Listyawardani menambahkan, di masa pandemi dan menuju The New Normal, PLKB tetap melakukan koordinasi dengan bidan. Covid-19 harus putus mata rantainya, pelayanan kontrasepsi tidak boleh putus. 

Baca juga : Ini Poin-poin Permenhub Transportasi The New Normal

“The New Normal yang kita lakukan akan menjadi normal yang baru dan kebiasaan yang baru, perlu dilakukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat,” ujarnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.