Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PKB: Ganti Nama RUU HIP Jadi PIP Tak Hentikan Polemik

Senin, 29 Juni 2020 15:03 WIB
Ketua DPP PKB Yanuar Prihatin (Foto: Istimewa)
Ketua DPP PKB Yanuar Prihatin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP PKB Yanuar Prihatin menyoroti langkah PDIP yang mengusulkan pergantian nama RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menjadi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP). Yanuar menganalisa, cara ini tidak mengurai polemik karena tidak mengubah isi dari regulasi.

“Usulan perubahan RUU HIP menjadi RUU PIP tidak akan menyelesaikan masalah jika substansinya tidak berubah sama sekali. Apalagi, persepsi publik yang terbentuk cenderung negatif terhadap RUU apa pun yang berjudul Pancasila,” ujar Yanuar kepada RMco.id, Senin (29/6).

Baca juga : Seknas Dakwah Geram, Aksi Tolak RUU HIP Ada Teriakan Jokowi Turun

Anggota Komisi II DPR ini menyarankan, sebaiknya dilakukan dialog untuk menciptakan satu frekuensi pemikikan agar tidak ada salah paham soal pengaturan Pancasila ini. “Apa sebenarnya yang harus diatur soal Pancasila ini dalam bentuk undang-undang?” ucapnya.

Soal Pancasila, Yanuar menegaskan yang dibutuhkan saat ini adalah tentang implementasi Pancasila, bukan berdebat mengenai penafsiran ideologis filosofis tentang Pancasila. Ia pun menyarankan perdebatan ihwal ini sebaiknya disetop.

Baca juga : Beda Casing Aja, Isinya Sami Mawon

“Hentikan perdebatan ideologis-filosofis-politis yang salah kaprah ini,” tegasnya. “Lebih baik kita bertanya, sudahkah nilai-nilai Pancasila saat ini menyatu dalam pikiran, hati, kata-kata dan tindakan? Kita memerlukan metodologi, teknik atau cara yang efektif untuk sosialisasi dan operasionalisasi Pancasila yang bisa diterima dan dilakukan semua pihak,” tambahnya.

Dalam suasana semacam ini, katanya, semua pihak harus injak rem dulu agar semua memiliki kesempatan untuk berpikir lebih jernih, komprehensif dan kontekstual. Lebih baik duduk kembali bersama mulai dari nol. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.