Soal RUU HIP, Pandangan Demokrat Dan MUI Sama

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali melakukan safari politik. Kali ini, putra sulung SBY itu sowan ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang hanya berjarak beberapa meter dari kantor DPP Partai Demokrat.

Tampil gagah dengan batik biru, AHY datang berjalan kaki didampingi sejumlah kader. Di antaranya, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) Zulfikar Hamonangan dan Kepala Departemen Agama dan Sosial Demokrat Munawar Fuad Noeh. 

Baca juga : Tolak RUU HIP, Demokrat Pastikan Tak Bermain Kartu Politik

Tiba di markas MUI, rombongan Demokrat disambut dua Wakil Ketua MUI Muhyyidin Junaidi dan Zaitun Rasmin. Pertemuan ini berlangsung tertutup. Durasinya cukup lama, dua jam. 

AHY menyebut kunjungan ini silaturahmi yang tertunda karena Covid-19. Serangkaian pertemuan tadinya dijadwalkan selepas Kongres Partai Demokrat 15 Maret 2020. “Maksud kedatangan saya berserta jajaran dan pimpinan pusat Partai Demokrat untuk membangun tali silaturahim yang lebih baik lagi antara Partai Demokrat dengan Majelis Ulama Indonesia,” kata AHY di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, kemarin. 

Baca juga : Soal Pembatalan RUU HIP, MPR dan PBNU Satu Suara

AHY mengatakan, partainya dengan MUI memiliki sejumlah persamaan cara pandang. Di antaranya, soal penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). “Di berbagai isu tertentu kami memiliki kesamaan cara pandang yang tentunya suara MUI bisa juga kami perkuat melalui suara anggota DPR dan DPRD di berbagai wilayah,” tegasnya. 

Terkait pembahasan RUU HIP, AHY mengatakan, Demokrat dan MUI berpandangan bahwa penanganan pandemi Covid-19 dirasa lebih penting. “Tentunya mensinggungkan masalah baru yang tidak diperlukan negeri kita, di saat seharusnya kita semua fokus bersatu melawan pandemi Covid-19,” ujar AHY. 

Baca juga : SBY: Kasihan Rakyat, Kasihan Pancasila

Dia menyarankan, agar tidak ada lagi aksi membenturkan isu-isu terkait Pancasila dengan agama. Pasalnya, itu menjadi penghambat kemajuan Indonesia. “Jangan menghadirkan isuisu baru yang sebetulnya tidak relevan dan kontekstual terhadap kondisi bangsa ini dan perjuangan kita mewujudkan bangsa,” tutupnya. 

Sementara, Wakil Ketua MUI Muhyiddin Junaidi berterima kasih telah dikunjungi Partai Demokrat. Menurutnya, kesamaan pandangan dan penyatuan sinergi terhadap suatu isu sangat penting dilakukan. “Tujuan utama Ketua Umum Partai Demokrat beserta jajarannya ke kantor MUI untuk silaturahim. Semoga kunjungan ini bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” ujar Muhyiddin. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.