Dark/Light Mode

Ini Alasan Sri Mul Terbitkan Global Bond Terbesar Dan Tenor Terlama

Rabu, 8 April 2020 14:32 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: ist)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, alasan pemerintah mengeluarkan Global Bond sebesar 4,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 70 triliun untuk menjaga pembiayaan dan cadangan devisa.

“Pemanfaatan dari penerbitan ini sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global. Penerbitan Global Bond ini dilakukan secara elektronik tanpa ada pertemuan fisik karena semua melakukannya dalam kondisi work from home (WFH) termasuk roadshownya,” ujarnya seperti ditulis Rabu (8/4).

Baca juga : Bantu Dunia Usaha, Pemerintah Bakal Terbitkan Recovery Bonds

Untuk diketahui, pemerintah Indonesia menerbitkan Global Bond sebesar 4,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 70 triliun dalam 3 bentuk surat berharga global, yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470 secara elektronik.

Seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield global sebesar 3,9 persen. Seri kedua yaitu RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga 1,65 miliar dolar AS dengan yield 4,25 persen. 

Baca juga : Ini Fatwa MUI Terkait Orang Yang Terpapar Covid-19

Sedangkan Seri ketiga adalah RI0470 dengan tenor 50 tahun, jatuh tempo 15 April tahun 2070 sebesar 1 miliar dolar AS dengan tingkat yield 4,5 persen. Seri ini merupakan global bond pertama yang diterbitkan dengan tenor 50 tahun. 

“SBN yang ketiga dan ini adalah series baru yang belum pernah diterbitkan sebelumnya adalah RI0470,” jelas Sri Mul. Hal ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record kondisi ekonomi dan pengelolaan keuangan negara. 

Baca juga : Ini Imbauan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Untuk Cegah Corona

Indonesia juga merupakan negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemik corona terjadi. Dari Februari sampai dengan Maret tidak ada satu negarapun di Asia yang masuk ke global bond karena volatilitas dan gejolak yang sangat besar. 

Menkeu mengatakan, penerbitan ketiga seri SBN tersebut adalah penerbitan terbesar di dalam sejarah penerbitan global bond oleh pemerintah. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.