Dark/Light Mode

Paman Sam Tarik Sebagian Pasukan

Hubungan Jerman dan AS Lagi Rumit

Senin, 8 Juni 2020 06:03 WIB
Pejabat Amerika Serikat menyebut pasukan ditarik karena Jerman tidak butuh banyak tentara AS. (Foto Reuters)
Pejabat Amerika Serikat menyebut pasukan ditarik karena Jerman tidak butuh banyak tentara AS. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penarikan sebagian pasukan Amerika Serikat (AS) dari Jerman memunculkan episode baru dalam hubungan kedua negara. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengakui, hubungan AS dan negerinya memang sedang rumit.

MASS menuturkan itu kepada Bild am Sonntag, surat kabar Minggu ternama Jerman. “Kami menerima keputusan AS menarik pasukannya dari Jerman. Kami menghargai kerja sama mereka selama ini. Keputusan ini sudah pasti demi kebaikan kedua negara,” ujar Maas.

Saat ditanya seberapa dekat hubungan kedua sekutu itu saat ini, Maas meragu. “Kami memang rekan dalam organisasi trans Atlantik. Tapi hubungan kami ini rumit untuk dijelaskan,” ujarnya.

Baca juga : Mentan Ajak Petani Subang Manfaatkan Alsintan dan KUR

Pejabat senior AS yang tidak mau disebut identitasnya kepada Reuters mengatakan, penarikan pasukan AS dari Jerman adalah hasil pertimbangan perwira militer top Amerika, Jenderal Mark Milley, kepala staf gabungan. Keputusan tersebut dikatakan tidak ada hubungannya dengan ketegangan antara kedua negara.

Sementara itu, pejabat senior AS lain mengatakan, tentara AS yang ditarik dari Jerman akan dikirim ke tempat lain dan ada juga yang dipulangkan. “Penarikan pasukan dilakukan karena kita menilai Jerman tidak membutuhkan kontingen besar pasukan AS di sana,” jelas sumber itu.

Jumat (5/6) lalu, Donald Trump memerintahkan mengurangi jumlah pasukannya yang ngepos di Jerman dari 34.500 menjadi 25 ribu orang saja. Langkah tersebut menimbulkan pertanyaaan tentang komitmen AS pada Eropa. Senator Jack Reed dari Partai Demokrat menilai langkah penarikan sejumlah pasukan dari Jerman itu dan tidak masuk akal.

Baca juga : Perintahkan 9.500 Pasukan AS Hengkang Dari Jerman, Trump Beri Hadiah Buat Rusia?

Sedangkan Andrew Weiss, pengamat dari Carnegie Endowment for International Peace menyebut, langkah itu adalah hadiah besar bagi Rusia.

“Dengan satu gerakan, Trump menunjukkan sekali lagi bahwa aliansi kami tidak lebih dari permainan politik,” ujar Weiss di Twitter.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel menolak ajakan Presiden Donald Trump untuk datang ke pertemuan G7 di Washington DC akhir bulan ini. Merkel beralasan karena dia masih ingin memantau situasi pandemi Co- vid-19 di negaranya.

Baca juga : Memasuki The New Normal, Mentan Pastikan Bahan Pokok Aman Dan Terkendali

Apa hal ini yang menyebabkan AS melakukan penarikan pasukan? Maas enggan memberi komentar. Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Ullyot, mengatakan, AS tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Jerman dalam masalah pertahanan dan lainnya.

Dilansir Reuters, penarikan itu diperintahkan dalam sebuah memorandum yang ditandata- ngani penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Robert O’Brien. Disebut sumber Reuters juga, AS menyiapkan rencana penarikan pasukan sejak September tahun lalu. 

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Trump bersitegang dengan Jerman. Trump pernah menyindir Jerman yang tidak mau menambah uang iurannya sebagai anggota di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Trump juga menuding Jerman sebagai tawanan Rusia karena ketergantungan energinya terhadap Negeri Beruang Putih itu. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.