Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bentuk Lembaga Baru

Arief Poyuono Kritik Gubernur DKI Jakarta

Kamis, 24 September 2020 06:47 WIB
Arief Poyuono. (Istimewa)
Arief Poyuono. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Arief Poyuono terpental dari jajaran elite Partai Gerindra. Kendati begitu, dia menegaskan diri tetap di barisan partai bentukan Prabowo Subianto itu.

Kini, Arief membentuk lembaga baru. Namanya: Lembaga Pemantau Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN).

Dia sebagai ketua umumnya. Arief pun langsung ngegas dengan menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga : Gerindra Tendang Poyuono Dari Struktur Elite Partai...

Di rilis pertamanya, Arief langsung mengkritik Gubernur Anies yang dianggap sebagai penyebab resesi ekonomi. “Penyebab resesi ekonomi itu ketidakbecusan kerja Gubernur DKI Jakarta dalam menangani Covid-19,” ujar dia kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia geregetan dengan langkah Anies yang dianggapnya teledor dalam mengatasi pandemi di Ibu Kota. Alhasil, angka Covid-19 meroket.

“Keteledoran Pemprov DKI Jakarta salah satunya dengan mengizinkan Car Free Day,” katanya.

Baca juga : Banjir Doa Untuk Dino dan Sekda DKI Jakarta

Termasuk, kata dia, tidak melakukan kontrol penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan melibatkan aparat keamanan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas di resto-resto, pusat pembelanjaan serta mengizinkan aksi-aksi demo di Jakarta yang tidak mengindahkan protokol kesehatan lagi.

Menurutnya, hal itu memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga yang seharusnya tumbuh ke arah positif, justru nyungsep ke angka -2 sampai -2,7 persen.

Sementara, Arief membela Presiden Jokowi dari para ekonom yang menyebut ekonomi Indonesia akan melorot. Dia menyebut, para ekonom itu bermahzab kapitalis. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.