Dark/Light Mode

Pemain Basket NBA Ini Kritik Erdogan Pakai Kaos

Selasa, 30 Juni 2020 13:21 WIB
Pemain basket NBA, Enes Kanter. (Foto: ist)
Pemain basket NBA, Enes Kanter. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemain basket NBA, Enes Kanter menunjukkan kostum atau jersey yang akan dikenakannya pada musim depan. Uniknya, kostum yang akan dikenakannya ada tulisan besar 'Erdogan Suck'. Ini sebagai bentuk protes terhadap kondisi negara asalnya, Turki.

Dikutip dari republicworld, ini merupakan aksi kritik terbaru yang dilakukan Enes Kanter. Ia kerap mengkritik dengan kecaman pedas atas berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Turki yang dinilai otoriter. Termasuk menyebut Erdogan sebagai 'Hitler abad ini'.

Atas hal itu, Enes Kanter kemudian dicabut kewarganegaraannya oleh pemerintah Turki. Ia dituduh sebagai teroris dan memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen. Pada 2017 pemerintah Turki berusaha agar Kanter ditangkap. Namun permintaan itu tidak dihiraukan oleh Amerika.

Baca juga : Permata Bank Tawarkan Investasi yang Optimal di Masa Pandemi

Tidak berhasil menangkap Enes Kanter yang berada di AS, pemerintah Turki kemudian memburu keluarganya yang ada di sana. Ayah Enes Kanter, Mehmat ditangkap pada 2019 karena dituduh menjadi bagian dari organisasi teroris di Turki. Ayahnya baru-baru ini dibebaskan namun terancam penjara selama 15 tahun jika terbukti bersalah dalam pengadilan selanjutnya.

Kanter percaya bahwa ayahnya dibebaskan sebagai akibat adanya tekanan pada pemerintah Turki. Pemain Boston Celtics ini juga meyakini bahwa pemerintah Turki takut atas berbagai suara kritikannya selama ini.

"Hari ini aku mengetahui bahwa 7 tahun setelah ayahku ditangkap, membawanya ke pengadilan yang dibuat-buat dan menuduhnya sebagai penjahat hanya karena dia ayahku. Ayah Saya Kini Telah Dibebaskan!" postingnya di Twitter.

Baca juga : Prabowo Bakal Dapat Bintang 4, Fakta Apa Hoaks?

Dalam foto yang diposting di Intagram Enes Kanter menyuarakan sikap terbarunya menentang kebijakan pemerintah Erdogan selama beberapa tahun terakhir. Dia juga telah menyeru kepada pemerintahan AS untuk mengakhiri penindasan Erdogan terhadap warga Turki. 

Sebuah laporan juga menyatakan bahwa Turki telah meminta ekstradisi Kanter tahun lalu karena tuduhan menjadi bagian dari kelompok teroris. Kanter, menepis semua tuduhan itu. Dengan pembebasan ayahnya, Kanter berharap orang tuanya dapat memperoleh visa dan pindah ke Amerika Serikat.

Kanter sendiri mengaku sudah bertahun-tahun tidak bisa berhubungan dengan orang tuanya karena khawatir dipantau oleh pemerintah Turki dan bisa berakibat fatal bagi keluarganya yang ada di sana. 

Baca juga : Pertamina Bantu 48 Ribu Paket APD untuk Tenaga Medis TNI AD

Sementara itu, terkait kostum yang dikenakan oleh para pemain, dalam kebijakan terbarunya NBA bergerak lebih maju untuk turut menyuarakan keadilan sosial di dunia. Caranya dengan membebaskan para pemain untuk mengganti nama belakang di kostum mereka untuk menyuarakan ketimpangan sosial. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.