Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Real Madrid, Athletic Dan Villareal Masih Tempel Barcelona
- Arsenal Tertahan, Liverpool Tunda Pesta Kemenangan
- Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Terima Suap Gara-Gara Menantu
- Innalillah! Raminten Meninggal Dunia, Ini Sejarah Dan Sosok Dari Nama Ikonik Itu
- Rosan Luruskan Fakta: LG Tidak Mundur Tapi Diputus, Penggantinya Huayou
Banyak Pengeluaran Yang Bisa Ditekan
Sandi Saranin Pengusaha Tak Asal PHK Di Tengah Pandemi
Kamis, 19 November 2020 15:09 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno menyarankan, para pengusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, PHK harusnya menjadi opsi terakhir untuk menekan pengeluaran perusahaan
“Yang punya usaha, pastikan PHK adalah opsi terakhir untuk menekan pengeluaran. Sekalipun harus mem-PHK pastikan hanya di rumahkan,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (18/11).
Dia mengaku pandemi ini memang membuat pengusaha terhimpit. Omzet dan penjualan tentu menurun drastis. Namun, Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyayangkan jika pengusaha lansung memotong SDM untuk mengurangi pengeluaran.
Baca juga : Daftar Nama Pengurus Baru Akan Diumumkan Di Munas
“Padahal ini adalah yang disebut sebagai cardinal mistake. Ini kesalahan yang sangat sangat fundamental, karena aset terpenting dari pada usaha adalah SDM (karyawan),” ungkapnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini selalu mengingatkan bahwa pemotongan karyawan adalah opsi terakhir. Hal utama yang harus dilakukan perusahaan adalah efisiensi pengeluaran yang tidak esensial.
Daripada mem-PHK, Sandi menyarankan pengusaha agar mengurangi pengeluaran yang tidak esensial. “Efisiensi yang paling utama apalagi dilakukan di tengah pandemi adalah penghematan dari pengeluaran yang tidak esensial, pengeluaran yang tidak merupakan kebutuhan strategis,” katanya.
Baca juga : Gerbang Indonesia Satukan Pandangan Untuk Bangun Bangsa Di Tengah Kemajemukan
Dia mencontohkan, dirinya yang biasa memotong biaya promosi dan biaya transportasi untuk menghemat pengeluaran perusahaan di tengah krisis. Kemudian dirinya memperbaiki cashflow dengan menunda kewajiban-kewajiban yang masih bisa ditunda.
"Misalnya kewajiban kepada perbankan, kewajiban kepada perusahaan pembiayaan itu yang saya tunda. Saya re-schedule tapi saya lakukan dengan transparan jadi mereka juga nyaman,” ungkapnya.
Selanjutnya, Pendiri Rumah Siap Kerja ini mengungkapkan, bila harus mengurangi karyawan tidak dengan PHK, tapi di rumahkan. “Di rumahkan dan diberi tugas, mungkin kalau kita di bidang food and beverage, jadikan mereka reseller, jadikan mereka agen pemasaran, jadikan mereka salah satu bagian dari ekosistem ghost kitchen," paparnya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya