Dark/Light Mode

4,5 Tahun Saya Difitnah, Saya Diam

Jokowi Nunjuk Dada Berkali-kali

Minggu, 24 Maret 2019 07:59 WIB
Presiden Jokowi ditemani Ibu Iriana menaiki sepeda onthel menuju lokasi “Deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia” di Stadion Kridosono, Yogyakarta, kemarin. (Foto: Antara)
Presiden Jokowi ditemani Ibu Iriana menaiki sepeda onthel menuju lokasi “Deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia” di Stadion Kridosono, Yogyakarta, kemarin. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepada para pendukungnya di Yogyakarta, Jokowi menyatakan selama 4,5 tahun ini terus-terusan diserang fitnah dan hoaks. Tapi, selama itu pula Jokowi memilih tidak meladeninya. Sambil menunjuk-nunjuk dada, Jokowi memastikan tak akan diam lagi. "Saya lawan!!!" tegas Jokowi.

Jokowi mengawali agenda blusukan di Yogya dengan melayat ke rumah Ketum Seknas Jokowi M Yamin yang meninggal Jumat lalu. Pagi-pagi, eks Walikota Solo itu meluncur ke rumah duka di Maguwoharjo, Sleman. Seknas Jokowi adalah kelompok relawan yang mendukung pencapresan Jokowi di Pilpres 2014.

Dari sana, Jokowi balik kanan. Menghadiri acara bertajuk “Alumni Jogja Satukan Indonesia” yang digelar di lapangan Stadion Kridasono. Di acara ini, Jokowi menerima dukungan dari para alumni perguruan tinggi dan SMA dari berbagai daerah di Yogyakarta.

Jokowi punya cara unik menyapa warga Yogya. Ia memilih datang ke stadion dengan menggowes sepeda onthel dari bunderan kampus UGM. Kawan-kawannya saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 ikut menemani. Sekitar 500 orang dari komunitas sepeda onthel juga ikut mengiringi. Jarak bunderan UGM ke stadion sekitar 1,5 kilometer.

Jokowi tampak sumringah menyapa warga dan pendukung yang berjajar di sepanjang jalan. Ibu Iriana dan Seskab Pramono Anung ikut mendampingi.

Baca juga : Satelit Nusantara Satu Resmi Meluncur Dari Amerika Serikat

Tiba di stadion, Jokowi yang berkaos putih berjaket bomber kembali menyapa pendukungnya yang sudah menunggu sejak pagi. Dengan sabar, Jokowi menyalami mereka satu persatu. Ribuan pendukung itu kompak mengenakan kaos putih bertulis 01.

Setelah menerima deklarasi dukungan, Jokowi lalu berpidato. Kali ini, gaya pidato Jokowi lebih luwes. Tidak berdiri monoton di balik mimbar. Tapi bergerak di atas panggung sambil memegang mic. Set panggung yang disediakan memang mendukung Jokowi melakukan hal itu, karena ada panggung yang menjorok ke tengah lapangan. Seperti panggung konser musik.

Apa yang disampaikan? Jokowi mengaku senang bisa bertemu pendukungnya di Yogya. Alasannya, karena pernah tinggal lama saat kuliah di UGM. Jokowi pun mengaku hapal betul seluk beluk kota ini. “Kalau ditanya pernah nonton Sekaten, saya sering nonton,” ungkap Jokowi diiringi tepukan pendukungnya.

Tak lupa, Jokowi juga mengapresiasi pendukungnya yang sudah datang meski terik matahari begitu menyengat. Melihat semangat relawan dan pendukungnya, Jokowi berharap kerja-kerja terakhir mereka bisa menaikkan elektabilitasnya di tingkat nasional dan Yogya.

Jokowi kemudian mengungkapkan berbagai fitnah dan hinaan yang ditujukan kepadanya selama 4,5 tahun ini. Dari mulai dituduh antek asing, keturunan PKI, dan anti ulama.

Baca juga : Tahun Baru 2019, SBY Nasehati Jokowi & Prabowo

“Saya sudah diam 4,5 tahun ini. Difitnah saya diam. Dijelek-jelekkan saya diam. Dicela, direndahkan saya diam. Dihina, dihujat saya diam,” kata Jokowi. “Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan, saya akan lawan. Ingat sekali lagi, akan saya lawan,” tegasnya. Saat mengatakan itu, suara Jokowi meninggi. Tangannya menunjuk-nunjuk ke depan. Juga nunjuk-nunjuk dada berkali-kali.

Kata Jokowi, perlawanan itu bukan untuk dirinya. Tapi untuk negara. Karena semua tudingan ini hoaks. Seperti tudingan antek asing. Kata dia, pada tahun 2015 pemerintah sudah mengambil alih seratus persen pengelolaan Blok Mahakam dari Impact dan Total dari Jepang. Begitu juga Blok Rokan yang dulu dikelola Chevron dari Amerika sudah 100 persen dikelola Pertamina. “Saya diam saja tetap masih dituding antek asing. Tapi sekarang dihadapan warga Yogya saya akan lawan,” ulangnya.

Ia pun mengajak para relawan berani melawan hoaks. Karena, kata dia, saat ini hoaks sudah muncul dari pintu ke pintu. Seperti hoaks larangan azan jika menang atau menghapus pelajaran agama.

Dia bilang, Indonesia adalah negara besar. Tantangan ke depan pun tak kalah besar. Karena itu, butuh pemimpin yang berpengalaman. Pemimpin yang selalu berada di depan melindungi rakyat, “Jangan (pemimpin yang) mengajak rakyat pesimis, jangan menakut-nakuti, apalagi menakut-nakuti rakyat," ungkapnya.

Terakhir, Jokowi berharap para relawan dan pendukungnya makin serius berjuang mendekati hari pencoblosan. Jokowi berharap bisa meraup 70 persen suara di Yogya. Alasannya simpel. Pada Pilpres 2014, ia hanya menang tipis dari Prabowo dengan mendapat 56 persen. “Sanggup bapak, ibu?" tanya Jokowi. Ribuan pendukungnya kompak menjawab “sanggup”.

Baca juga : Makan Siang Di Rumah Maruf, Jokowi Bicara Elektabilitas

Kata Jokowi, memang ada pendukungnya yang menargetkan meraih suara 80 hingga 90 persen. Namun dia lebih memilih angka realistis. Yaitu 70 persen. “Saya kalau berikan angka realistis, lewat kalkulasi dan perhitungan," ujarnya.

Untuk memenuhi target itu, Jokowi meminta relawan dan pendukungnya di Yogyakarta bekerja keras. Pasalnya waktu kampanye tersisa 24 hari lagi. "Marilah kita ajak handai tolan, tetangga untuk datang ke TPS,” cetusnya.

Usai menyampaikan sambutan tersebut, acara pun selesai. Grup rock legendaris Indonesia, God Bless menutup rangkaian agenda yang dikemas dengan pertunjukan seni budaya Yogyakarta tersebut. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.