Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Survei Charta Politika
Jokowi Tetap Unggul, Meski Dilakukan Ekstrapolasi
RM.id Rakyat Merdeka - Kurang lebih 3 minggu menjelang Pemilu 2019, Charta Politika mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 53,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi ada di angka 35,4 persen atau selisih 18,2 persen. Survei tersebut juga melaporkan, tingkat pengenalan masyarakat terhadap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden sudah tinggi. Masing-masing pasangan sudah memiliki tingkat pengenalan di atas 90 persen, kecuali nama Sandiaga Uno yang sedikit di bawahnya.
"Tingkat preferensi masyarakat terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi kini sudah berada di atas 80 persen. Artinya, masyarakat sudah sangat mengenal dan menyukai kandidat pasangan Capres-Cawapres yang ada saat ini. Sedangkan tingkat kemantapan pilihan masyarakat, kini sudah berada di kisaran 70 persen. Ini artinya, tingkat swing voter sudah rendah ," demikian rilis Charta Politika yang diterima RMCO, Senin (25/3).
Baca juga : Romi Terciduk OTT, TKN Pastikan Jokowi Tak Akan Intervensi
Charta juga menyajikan hasil ekstrapolasi elektabilitas terhadap kedua paslon. Ekstrapolasi merupakan prediksi hasil akhir terhadap kedua paslon tanpa undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul. Ketika dilakukan ekstrapolasi, Jokowi-Ma'ruf menghasilkan perolehan suara 60,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi 39,8 persen.
Ditinjau dari sisi persepsi personal/figur calon presiden dan/atau wakil presiden, secara umum didominasi oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Prabowo Subianto relatif lebih dinilai sebagai kandidat paling tegas dan berwibawa.
Baca juga : Janji Layani Suami Meski Nanti Gendut
Soal isu negatif yang menyerang capres, ada 59,9 persen responden yang tidak setuju dengan isu yang menyebutkan Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI), terkait PKI, atau melindungi orang komunis. 12,6 persen percaya isu tersebut. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab, ada 27,6 persen.
Isu Jokowi yang berasal dari keluarga Kristen, juga tidak dipercaya oleh 62,6 persen responden. Sedangkan 45,4 persen responden, percaya Prabowo berasal dari keluarga Kristen.
Baca juga : Kereta Jakarta Kota - Bogor Gangguan, 1,5 Jam Tertahan Masuk Stasiun Manggarai
Penilaian lain datang dari performa Jokowi dan Prabowo, saat keduanya mengikuti Debat Capres. 52,4 persen responden menilai Jokowi sebagai capres yang paling baik gaya komunikasinya. Yang menilai Prabowo lebih baik, hanya 39 persen. Selain itu, Jokowi juga dinilai lebih unggul dalam acara Debat KPU, dengan perolehan suara 52,2 responden. Yang menyebut Prabowo lebih unggul, hanya 35,3 persen.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei tersebut melibatkan 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi. dan menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.