Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Goyangan Eksternal Demokrat Maluku Utara Berhasil Dipatahkan

Jumat, 19 Februari 2021 12:52 WIB
Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Maluku Utara (Malut) Hendra Karianga. (Foto: Ist)
Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Maluku Utara (Malut) Hendra Karianga. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Maluku Utara (Malut) Hendra Karianga mengamini adanya dugaan intervensi pihak eksternal untuk menggoyang kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di Malut, goyangan itu dipastikan gagal.

"Di Malut, ada 4 DPC, dan Sekertaris DPD di undang ke sana, tapi apa isi pembicaraan saya tidak tahu," ujar Hendra melalui keterangannya kepada RM.id, Jumat (19/2).

Para pengurus, katanya, diajak bertemu orang yang disebutnya eksternal ke Jakarta. Tidak hanya dari Malut, ada juga dari Kalimantan dan Sumatera. Meski begitu, Hendra meyakini jika pertemuan itu bertujuan menggulingkan kepemimpinan AHY. Pasti gagal.

Ukurannya, Partai Demokrat memiliki konstitusi ihwal pergantian kepemimpinan yang hanya diperbolehkan setiap lima tahun. AHY terpilih secara demokratis di Kongres V Partai Demokrat, Maret 2020.

Baca juga : Sering Diteror, Demokrat DKI Tetap Setia Bersama AHY

"Apakah semudah itu bisa diganti? Menurut saya tidak. Karena, harus ada keadaan terjadi yang sifatnya luar biasa," sebutnya.

Pendiri Partai Demokrat Malut ini menganalisa, pihak eksternal tidak memahami konstitusi di Partai Demokrat. Pasalnya, tidak ada permasalahan partai yang besar khususnya di tingkat pusat. Selain itu, Demokrat juga sedang fokus dan solid menatap Pemilu 2024.

"Terus terang, setelah SBY tidak lagi ketua umum, kita kehilangan sebenarnya. Figur kepemimpinan. Nah, AHY ini generasi muda yang punya potensi untuk memimpin bangsa ini. Kenapa tidak diberikan kesempatan. Kita kembalikan lagi kejayaan Demokrat seperti 2004," ujarnya.

Nah, bagaimana nasib mereka yang bertemu pihak eksternal

Baca juga : Lentera Anak Desak Mahalkan Harga Rokok Dan Tolak Diskon

"Saya yakin akan diberi sanksi tegas. Karena itu merusak alam demokrasi kita. Dan bisa merusak demokrasi internal. Bayangkan saja kapal yang berjalan baik mau distop di tengah jalan," tegasnya.

Meski begitu, Hendra tidak menampik kondisi Demokrat Malut tidak dalam kondisi baik-baik saja. Bukan soal loyalitas terhadap AHY-SBY. Tetapi kinerja partai yang menurutnya kurang maksimal menyentuh rakyat Malut. Hendra menyebutnya Demokrat Malut, mati suri.

"Saya fikir masih mati suri, konsolidasi internal tidak bekerja, infrastruktur partai tidak dibentuk, sehingga seperti orang kehilangan arah. Sudah terpecah belah. Ketua DPD sendiri tidak pernah melakukan konsolidasi internal," keluhnya.

Sekalipun menjabat sebagai Wakil Ketua I Bidang Kaderisasi, baginya tidak bisa maksimal jika tidak ada hentakan dari Ketua DPD. Dia tidak menampik, ada usulan yang berangkat dari kerinduan Demokrat Malut atas kepemimpinan Hendra menempati lagi posisi Ketua DPD Malut.

Baca juga : MK Jangan Terpaku Pasal Kuantitatif Dalam Perkara Pilkada

"Karena ada penyampaian permohonan tertulis juga. Dari DPC agar saya bersedia untuk menakhodahi kembali Partai Demokrat ini. Untuk sukses 2024. Karena saya punya pengalaman," katanya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.