Dark/Light Mode

Ngadu Ke Jokowi Demokrat Mau Diambil Alih, AHY Tuduh Siapa?

Senin, 1 Februari 2021 16:40 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) saat konferensi pers, di halaman DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (1/2). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) saat konferensi pers, di halaman DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (1/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dia mengaku, partainya akan diambil alih pihak tertentu. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan menyebut ada orang di lingkaran Jokowi yang ikut dalam rencana pengambilalihan itu. Namun, AHY tidak menyebut nama orang di lingkaran Jokowi itu.

Pernyataan AHY itu disampaikan lewat konferensi pers di halaman DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (1/2). AHY didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua Dewan Kehormatan Hinca Pandjaitan, dan Ketua Mahkamah Partai Nachrowi Ramli.

Baca juga : Demokrat Anggap Kerja Politiknya Tercapai

“Konferensi pers ini juga disaksikan oleh para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di 34 provinsi secara virtual. Mereka juga merepresentasi seluruh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia,” ucap AHY, mengawali pernyataannya.

Sebelum konferensi pers, kata AHY, dirinya bersama para Ketua DPD melakukan Rapat Pimpinan yang dilakukan secara khusus untuk menyikapi perkembangan situasi terkini. Di rapat itu, ada tiga hal pokok yang dibahas. 

Baca juga : Masuk Kabinet, Jokowi Berhasil Taklukkan Prabowo Dan Sandi

Pertama, soal serangkaian bencana yang melanda Tanah Air. Kedua, kondisi pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Ketiga, membahas adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa. 

“Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ucapnya, tanpa menyebutkan nama.

Baca juga : Kader Demokrat Jangan Lengah, Apalagi Tidur

AHY mengaku mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam permasalahan ini. “Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.