Dark/Light Mode

OK GELORA Diluncurkan

Indonesia Perlu Peta Jalan Baru Agar Jadi Kekuatan Utama Dunia

Sabtu, 27 Februari 2021 16:48 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Indonesia saat ini memasuki gelombang ketiga menuju kekuatan lima besar dunia, di antara negara-negara Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar seperti sumberdaya alam, jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, jumlah umat Islam terbesar di dunia dan menjadi salah satu pemimpin utama ASEAN.

"Kenapa kita harus menjadi salah satu kekuatan dunia, karena kita memiliki potensi yang cukup untuk itu," kata Anis Matta, saat meluncurkan Program OK GELORA Orientasi Kepartaian Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga : Pos Indonesia Garap Pengiriman Kargo Bandara Kertajati

Menurutnya, Indonesia telah memasuki dua gelombang, yakni gelombang pertama dan gelombang kedua. Gelombang pertama adalah gelombang menjadi Indonesia, diawali Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Puncaknya, sebagai negara berdaulat pada 17 Agutus 1945.

Sedangkan gelombang kedua adalah menjadikan Indonesia sebagai negara modern. Hal ini telah dilewati melalui pergulatan pada masa Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi. "Sebagai bangsa kita telah bergulat dengan pengalaman yang pahit dan manis dalam mencari titik temu antara demokrasi dan kebangsaan," ujarnya.

Dengan memasuki gelombang ketiga, maka diperlukan Peta Jalan Baru Indonesia. Peta jalan baru tersebut, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

Baca juga : Jokowi: Jangan Jadi Korban Raksasa Digital Dunia

"Saat ini, terjadi perubahan tatanan global dan perubahan pada kemimpinan global. Sehingga kita perlu merumuskan satu peta jalan baru, di mana mimpi besar itulah yang melatari berdirinya Partai Gelora," katanya.

Partai Gelora, kata Anis, tidak ingin melihat Indonesia menjadi medan tempur negara-negara yang sedang bersaing di dunia seperti persaingan antara AS dan China saat ini.

"Potensi kita terlalu besar, tapi pencapaian kita terlalu kecil. Langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah. Indonesia harus jadi salah satu kekuatan utama dunia," tandasnya.

Baca juga : Indonesia Penyumbang Terbesar Penjualan Pajero Sport Di Dunia

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, rakyat Indonesia seharusnya memiliki orientasi dan kemantapan hati. Tidak boleh galau atau gelisah. Sebab, saat ini banyak pihak yang tidak memiliki orientasi, padahal sebagai bangsa besar harus optimis.

"Bangsa ini harus optimis agar terbang tinggi seperti Rajawali dan menjadi kekuatan lima besar dunia. Kita harus mereorentasi konsepsi diri kita dengan khazanah Indonesia, Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia, optimis," katanya.

Karena itu, orientasi keindonesiaan harus semakin diperkuat secara masif. Tidak boleh lagi ada rakyat Indonesia yang tidak memahami atau terbata-bata tentang keindonesiaan. "Mengutip puisi Chairil Anwar, kita hidup 1.000 tahun lagi, maka kita harus optimis tentang fondasi bangsa yang membuat kagum dengan Indonesia," pungkasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.