Dark/Light Mode

Putri Gus Dur : Publik Jangan Mau Diadu Domba Karena Pemilu

Rabu, 10 April 2019 16:36 WIB
Forum Titik Temu mengingatkan publik menjaga persaudaraan saat pemilu dalam diskusi Rabu (10/4). (Foto : twitter@AlisaaWahid)
Forum Titik Temu mengingatkan publik menjaga persaudaraan saat pemilu dalam diskusi Rabu (10/4). (Foto : twitter@AlisaaWahid)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat agar tidak mau diadu domba oleh kepentingan penguasa maupun pihak yang ingin mendapatkan kekuasaan menjelang pemilihan umum (pemilu). Persaudaraan lebih utama.

Hal itu dikatakan putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, terkait kontestasi dalam pemilu yang mengarah ke perpecahan antarsaudara.

Baca juga : Sinergi BUMN Gelar Kegiatan Pangan Murah dan Kelas Kreatif

"Karena itu warga masyarakat jangan mau diadu domba dengan semangat kepentingan penguasa atau orang-orang yang sedang berlomba jadi penguasa," ujar Alissa yang juga Koordinator Jaringan Nasional Gusdurian dalam acara Forum Titik Temu di Jakarta, Rabu (10/4) kepada Antara.

Dalam kontestasi pemilu, para politisi makin sering menggunakan isu-isu persaudaraan serta agama sebagai alat untuk mendapatkan dukungan suara selama kampanye pemilu. Namun ia menilai langkah tersebut berpotensi memecah-belah bangsa di tengah menguatnya prasangka buruk, ujaran kebencian, intoleransi dan kasus-kasus kekerasan berbasis agama.

Baca juga : Jokowi: Politik Jangan Menghancurkan Kerukunan

Alissa mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing memusuhi satu sama lain akibat perbedaan pandangan dan pilihan politik. "Selesai kontestasi, mereka (politisi) juga sudah selesai. Mereka bisa bersama satu sama lain karena itu wataknya politik, dunia politik," katanya.

Forum Titik Temu yang dicetuskan Nurcholis Madjid Society, Maarif Institute serta Wahid Foundation setelah lahirnya "Dokumen Persaudaraan Manusia" oleh para pemimpin agama se-dunia, mengajak masyarakat berbagai kalangan dan agama untuk memperkuat persaudaraan dan mengecam segala bentuk teror dan kekerasan.

Baca juga : Garuda Kena Getah Boeing

"Forum ini lahir akibat keprihatinan kami bersama baik sebagai bangsa Indonesia maupun sebagai warga dunia. Keprihatinan atas situasi intoleransi, ekslusifisme dalam beragama, terorisme, ujaran kebencian merebaknya hoaks dan fitnah serta politik aliran yang makin menguat," ujar Ketua Nurcholis Madjid Society Muhammad Wahyuni Nafis.

Forum yang dihadiri ratusan peserta itu juga menekankan pentingnya usaha-usaha memperkuat lembaga-lembaga pendidikan dan mendorong mereka untuk mengajarkan nilai kemanusiaan, toleransi, budaya saling menghormati dan kebebasan tanpa perbedaan. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh seperti Mahfud MD, Tri Sutrisno, HS Dilon, Kommaruddin Hidayat, Yudi Latief, dan sejumlah tokoh perwakilan agama di Indonesia. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.