Dark/Light Mode

Tiga Prajurit TNI Tewas

Teroris Papua Jangan Dikasih Ampun Lagi

Sabtu, 9 Maret 2019 10:36 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo amat geram dengan aksi para anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Makanya, dia menyarankan TNI melakukan operasi ofensif demi menumpas gerombolan orang yang pantas disebut teroris tersebut.

Selama ini, KKB memang sering membuat kekacauan dan kejahatan besar. Desember lalu, mereka membunuh 31 pekerja yang sedang membangun jalan Trans Papua. Yang terbaru, mereka menyerang prajurit TNI yang baru sampai di Distrik Mugi, Nduga, Papua, Kamis pagi lalu. Akibat penyerangan ini, tiga prajurit TNI gugur.

Atas kejadian ini, Bambang mendorong Pemerintah dan TNI mengeskalasi kekuatan atau penambahan pasukan di Nduga. Kemudian, lakukan eskalasi operasi untuk menumpas semua anggota kelompok tersebut. 

Baca juga : Tembak Mati 3 TNI, Teroris Papua Ngelunjak

"Setelah tewasnya sejumlah prajurit TNI dan warga sipil, diperlukan respons yang lebih tegas dan terukur. Karena itu, operasi yang lebih ofensif tampaknya sangat diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya," tegas politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, di Jakarta, kemarin. 

Dalam kronologi peristiwa kontak senjata yang terjadi Kamis kemarin, kata Bamsoet, terlihat bahwa kekuatan KKB tidak bisa danggap remeh. KKB masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi. Helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih mereka tembaki.

Selain itu, tambahnya, kemampuan KKB membawa lari jenazah rekan mereka yang tewas juga membuktikan kekuatan yang cukup besar. Mereka sangat hafal medan. Mereka memiliki markas dan tempat-tempat persembunyian di Nduga.  Untuk menumpas mereka sampai habis, pilihannya adalah menambah kekuatan prajurit TNI. "Operasi yang lebih ofensif diperlukan untuk menjangkau dan menemukan tempat-tempat persembuyian KKB," saran politisi Partai Golkar ini. 

Baca juga : Angin Puting Beliung Tewaskan 14 Orang Di Alabama

Selain memperkuat moral prajurit TNI, kata Bamsoet, operasi yang lebih ofensif secara tidak langsung akan meningkatkan aspek pengamanan proses pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan Pemerintah di Papua. Pembangunan di Papua tidak boleh terhambat gara-gara gerakan KKB tersebut.

Untuk tiga prajurit yang gugur, Bamsoet ikut berbela sungkawa. Dia berharap, Pemerintah dan TNI memberi penghargaan yang tinggi terhadap tiga prajurit itu. "Saya juga berharap, keluarga dari tiga prajurit yang gugur di Nduga itu tabah menghadapi musibah ini. Selain penghormatan kepada ketiga prajurit yang tewas, negara melalui TNI hendaknya memberi penghargaan dan apresiasi kepada keluarga yang ditinggalkan," tandasnya.

Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin menceritakan kronologi gugurnya tiga prajurit TNI itu. Ketiganya sedang bersama pasukan Polri ke Mugi untuk membantu memburu KKB. "Pasukan yang backup Polri untuk melakukan penegakan hukum (terhadap KKB)," kata Martuani, kemarin.

Baca juga : Diduga Ikut Pukul Pegawai KPK, Sekda Papua Jadi Tersangka

Proses evakuasi ketiga jenazah prajurit TNI itu dipimpin langsung Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Muhammad Hasan. Saat ini, Muhammad Hasan juga menjabat Komandan Satgas Nanggala Nemangkawi. "Ya benar (Wadanjen Kopassus) pimpin langsung proses evakuasi. Karena beliau kan sebagai Dan Satgas yang di-BKO-kan ke Polri," ujar Martuani.

Informasi yang ada sebelumnya, pasukan TNI yang berjumlah 25 orang ditembak sekitar 50-70 orang KKB. Pasukan TNI itu diserang saat baru tiba di Distrik Mugi, dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan, Kamis pagi, sekitar pukul 8 waktu setempat.

Kapendam Cenderawasih Kolonel M Aidi menjelaskan, para anggota KKB itu menggunakan senjata campuran. Ada yang membawa senjata standar militer ada juga senjata tradisional seperti panah dan tombak. Akibat serangan tersebut Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji gugur. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.