Dark/Light Mode

Harga BBM Turun

Arcandra: Bukan Karena Pemilu Ya!

Rabu, 13 Februari 2019 14:31 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Thahar. (Foto : Doc.Merdeka).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Thahar. (Foto : Doc.Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua bulan menjelang pemilu serentak 2019, pemerintah melalui PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan yang sangat dinanti-nantikan rakyat itu diklaim bukan karena jelang pemilu.

BBM yang diturunkan oleh PT Pertamina mulai dari Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Dex. Untuk harga Pertamax turun Rp 350 per liter, Dexlite turun Rp 100 per liter, Pertamax Turbo turun Rp 800 per liter, dan Dex turun Rp 50 per liter. 

Pertamina juga melakukan penyelerasan harga premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali menjadi Rp 6.450 per liter sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura dan Bali. Penurunan harga diambil menyusul penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar AS. 

Kebijakan Pertamina yang menurunkan harga BBM menjelang pemilu mendapatkan kritikan dan nyinyiran dari partai oposisi hingga warganet. Bahkan, dituding demi kepentingan pemilu.

Tudingan itu langsung dibantah oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Thahar. Ia menegaskan kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM tidak terkait sama sekali dengan Pemilu 2019. 

"Penurunan harga BBM itu bukan karena pemilu ya, bukan masalah politik," tepis Arcandra usai membuka Sosialisasi Minerba Online Monitoring System dan e-PNBP di Kota Makassar, kemarin.

Baca juga : Bukan Karena China, Tapi Urusan Dompet

Dia beralasan, penurunan harga BBM murni didasarkan fenomena turunnya harga minyak dunia yang membuat pemerintah melakukan penyesuaian.

"Harga minyak dunia sekarang kan turun, nah karena harga minyak dunia turun, maka kita menghitung kembali harga jual kepada masyarakat yang adil seperti apa," ujarnya.

Lebih jauh, Arcandra meminta kepada kebijakan penurunan harga BBM jangan dikaitkan isu politik. Meski Indonesia kini bersiap menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), kebijakan yang diambil Kementerian ESDM sama sekali tidak terpengaruh. 

Pemerintah semata ingin memastikan masyarakat mendapatkan harga yang adil dan layak. Meski banyak yang mendukung, tidak sedikit yang menyindir kebijakan tersebut, Wakil Ketua DPR Fadli salah satu pihak yang mengkritiknya. 

Fadli mengatakan penurunan harga BBM dilakukan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019 pada April mendatang. Menurutnya, kebijakan populis tersebut tidak terlepas dari upaya mencari simpati publik jelang Pilpres 2019. 

"Ya, saya kira biasa, mau mencari simpati dengan menurunkan harga," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan.

Baca juga : Pasokan Listrik Pemilu Aman

Tudingan Fadli Zon kepada pemerintah mendapatkan kritikan dari warganet, @muhammad mengatakan kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM seharusnya diapresiasi bukan malah dikritisi. 

"BBM dinaikkan katanya tidak pro rakyat, diturunkan dibilang pencitraan. Maunya Fadli Zon sebenarnya apa sih?" dia mempertanyakan.

Sindiran juga datang dari @penjanta. Dia merasa aneh dengan sikap politisi oposisi yang nyinyir dengan kebijakan yang menurunkan harga BBM. "Turun ribut, naik ribut, mau kau apa sih," tanya dia.

Menimpali, @AbdulSa lebih tegas membela pemerintah dan pedas mengkritik oposisi seperti Fadli Zon. "Gimana sih Zon. Naik salah, turun salah. Kan kalau turun yang nikmatin bukan pendukung Jokowi aja, musti pendukung Prabowo juga ikut menikmati," ujarnya.

@pratidina mengamini pernyataan Archandra. Dia bilang, turunnya harga BBM bukan karena kepentingan politik, apalagi untuk pilpres. 

"Harga BBM pertamak turun bukan politik. Saya ucapkan syukur Alhamdulillah dan terimakasih Bapak Jokowi sebagai wujud perhatian pemerintah saat ini kepada masyarakat yang membutuhkanya," ucapnya.

Baca juga : Tanda-tanda Main Kotor Dalam Pemilu

Ternyata, banyak juga warganet yang mengkritik kebijakan pemerintah. @djimortha menegaskan penurunan harga BBM tidak akan berpengaruh bagi rakyat Indonesia.

"Rakyat tidak akan mau ditipu lagi sama rezim ini. Apapun yang disuguhkan rezim ini anggap aja bualan, tetap rapatkan barisan untuk kemenangan #PrabowoSandi," tegasnya.

Narasi yang sama juga diutarakan oleh @Raniwasisto. Turunnya harga BBM jelang pemilu 2019 jelas ada kepentingan politik. "Makanya tidak akan berpengaruh pada pemilih karena masyarakat sudah muak dengan kebijakan dan hasil kinerja si Jae."

Menguatkan omongan @Raniwasisto,  @JrKalate menegaskan BBM turun dalam momentum Pilpres ini adalah tak lain untuk mencari simpati pada rakyat. "Alhamdulillah turun, semoga yang buat kebijakan dan orang yang terkait di rezimnya juga turun," harap @thotgas.

@adiw9237 mengakui jika turunnya harga BBM karena minyak dunia memang turun. Kalau tidak turun malah aneh. Jadi ini hal yang wajar saja.

Terakhir, @agus_noor mengaku senang dengan musim pemilu karena kebijakan pro rakyat banyak diluncurkan. Diapun mengusulkan agar Pilpres diadakan setahun sekali. Karena desa akan dapat dana milyaran setahun sekali, harga BBM akan turun setahun sekali, gaji PNS naik tiap tahun, dan janji-janji akan ditepati setahun sekali. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.