Dark/Light Mode

Bela Palestina, PKS Berani Sentil Joe Biden

Senin, 17 Mei 2021 20:27 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (ketiga kiri) menunjukkan surat terbuka untuk Presiden AS Joe Biden, di Jakarta, Senin (17/5). (Foto: AMA/RM)
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (ketiga kiri) menunjukkan surat terbuka untuk Presiden AS Joe Biden, di Jakarta, Senin (17/5). (Foto: AMA/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKS meradang dengan sikap Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang membela tindakan brutal militer Israel ke warga sipil Palestina. Padahal, sikap Israel jelas-jelas sangat biadab dan bertentangan dengan hak asasi manusia.

Saking kesalnya, PKS pun membuat surat terbuka untuk Biden. Surat ditandatangani Presiden PKS Ahmad Syaikhu itu, dan dikeluarkan Senin (17/5).

Di di bagian awal suratnya, PKS menyinggung pernyataan Biden dalam kampanye Pilpres Amerika 2020. “Empat bulan sudah Anda resmi menjadi Presiden Amerika Serikat. Masih teringat, bagaimana Anda dalam kampanye menyampaikan kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat bahwa suara Muslim Amerika penting bagi komunitas kami, bagi negara kami,” tulis Syaikhu dalam surat tersebut.

Baca juga : Rudal Palestina Hantam Kapal Perang Israel

Saat ini, lanjutnya, umat Islam sedang terluka oleh tindakan brutal tentara Israel. Di saat umat Isam sedang menjalani ibadah di Bulan Ramadhan, dan saat sedang merayakan Idul Fitri.

“Dan yang lebih melukai lagi, sikap pemerintahan Anda yang mem-veto dukungan 14 anggota Dewan Keamanan PBB untuk deklarasi bersama demi mengurangi ketegangan Palestina-Israel. Sikap Dewan Keamanan PBB yang sesungguhnya kami nanti-nantikan sebagai hadiah Hari Raya kami, namun negara Anda telah mem-veto-nya seakan tidak peduli dengan nasib kemanusiaan bangsa Palestina,” sentil Syaikhu.

Syaikhu melanjutkan, di antara korban serangan brutal Israel adalah warga Gaza yang hingga hari ini masih diblokade. Blokade itu merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena menghalangi bantuan kemanusiaan internasional untuk korban kekerasan.

Baca juga : Desak Stop Konflik Palestina, ICMI: Ini Bukan Perang Soal Agama

“Dan Anda masih diam saja, bahkan membiarkan serangan brutal Israel yang diarahkan ke warga sipil di Gaza. Bukan hanya menghancurkan rumah-rumah, juga menghancurkan kantor-kantor termasuk kantor media yang semestinya dilindungi dari serangan sebagai bentuk kebebasan pers,” tegas mantan Cawagub Jawa Barat di Pilkada 2018 itu.

Kata Syaikhu, Israel boleh saja mengatakan bahwa serangan mereka untuk membalas gerakan perlawanan di Palestina. Tapi, perlu ingat, bahwa reaksi gerakan perlawanan di Palestina karena mereka menyaksikan umat Islam di perkampungan Sheikh Jarrah diusir, juga umat Islam yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa diserang oleh tentara Israel.

Syaikhu menegaskan, Biden perlu ingat, bahwa kota tua Al Quds (Jerussalem) yang di dalamnya ada Masjid Al Aqsa, merupakan warisan budaya dunia di bawah pengawasan UNESCO. Karena itu, semestinya Amerika Serikat, sebagai salah satu negara yang memiliki hak veto, dapat mendorong PBB untuk bisa menyelamatkan warisan budaya dunia Al Quds.

Baca juga : Gerakan Jihad Islam Palestina Yakin Menang

“Kami percaya Anda masih memiliki hati nurani. Negara besar Anda tentu ingin dipandang terhormat dengan pembelaan-pembelaan kemanusiaannya. Apalagi pemerintahan Anda telah bertekad untuk menjadikan prinsip multilateralisme, keadilan, dan hak asasi manusia sebagai landasan politik luar negeri Amerika Serikat. Maka, sesungguhnya inilah saat yang tepat untuk membuktikannya,” ucap Syaikhu.

Dia meminta Biden membuktikan bahwa keadilan dan hak asasi manusia di Palestina tidak terkubur oleh tindakan-tindakan brutal tentara Israel. PKS sangat berharap Amerika Serikat mengambil sikap tegas menghentikan kebrutalan tentara Israel yang mengorbankan kaum perempuan dan anak-anak di Palestina. “Kembalikan harga diri Amerika Serikat sebagai negara yang menjunjung hak asasi manusia. Atau dunia akan semakin antipati dengan negara Anda,” tutup Syaikhu. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.