Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Buka Pameran Lukisan Semar Ngruwat Jagad

Rabu, 26 Mei 2021 09:11 WIB
Pembukaan pameran lukisan Semar Ngruwat Jagad karya Sohieb Toyaroja, di Restoran Galeri Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat, Selama malam (26/5). (Foto: Dok. MPR)
Pembukaan pameran lukisan Semar Ngruwat Jagad karya Sohieb Toyaroja, di Restoran Galeri Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat, Selama malam (26/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka pameran lukisan 'Semar Ngruwat Jagad' karya Sohieb Toyaroja, di Restoran Galeri Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat, Selama malam (26/5). Eksistensi Sohieb Toyaroja sebagai seniman lukis beraliran realis-ekspresif Indonesia ditegaskan dengan ciri guratan full palet pada media kanvas, yang menyiratkan pesan mendalam dan muatan spiritual yang kental.

"Karya-karya yang dipamerkan Sohieb Toyaroja dalam pameran ini adalah penegasan atas konsistensi dan kesetiaannya untuk memotret realita sosial dalam perspektif spiritualitas. Karya-karya lukisan yang dipamerkan adalah manifestasi dari ekspresi seni dan aktualisasi ide dan gagasan Sohieb Toyaroja dalam memandang dunia," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat membuka pameran.

Pembukaan pameran ini dihadiri banyak tokoh. Antara lain Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambertus Christian Grijns, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, serta Koordinator Pameran dari Arthemis Galeri Indonesia Scholastika Sastranegara.

Baca juga : Ibu Iriana Bisa Niru Ibu Aquino

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pameran lukisan 'Semar Ngruwat Jagad' semakin melengkapi kesuksesan beberapa pameran Sohieb Toyaroja sebelumnya. Antara lain The Name of Flowers (2010), Spiritual Journey (2016), 72 Tokoh dan 7 Presiden (2017), dan Ke-Diri (2018). Suksesnya penyelenggaraan beberapa pameran lukisan tersebut membuktikan bahwa karya Sohieb Toyaroja tidak sekadar diakui, tetapi juga mendapatkan apresiasi dan tempat istimewa di hati penikmat seni.

"Sebagaimana pada pameran bertajuk Ke-Diri, sosok Semar juga diangkat sebagai tokoh sentral pada pameran 'Semar Ngruwat Jagad'. Dalam budaya Jawa, Semar dikenal sebagai sosok yang sangat kompleks dan multitafsir. Ia adalah representasi rakyat kecil yang mengabdikan diri dan menjadi pengasuh pimpinan negara. Di saat yang sama, secara hakikat ia adalah representasi dewa yang membumi dan berwujud manusia," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, meskipun Semar adalah sosok yang multitafsir, namun kehadirannya selalu merujuk pada satu muara, yaitu keluhuran budi pekerti dan jatidiri. Dalam dunia pewayangan, ketokohan Semar selalu menjadi faktor kunci dalam menghadirkan solusi atas berbagai krisis dan persoalan. Dengan keluhuran budi dan kemuliaan karakternya, tokoh Semar senantiasa mampu memahami yang tersirat dibalik yang tersurat, serta peka membaca tanda-tanda zaman.

Baca juga : Perdana, Emas Jek Buka Pendaftaran Di Pulau Dewata Bali

"Merujuk pada makna filosofi tokoh Semar tersebut, tema pameran lukisan 'Semar Ngruwat Jagad' ini menjadi relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini, di saat kita dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang telah menjadi wabah global yang berdampak pada segenap aspek kehidupan  7,7 miliar manusia penduduk dunia yang mengakibatkan 270-an juta jiwa positif Covid-19 dan menewaskan hampir 4 juta jiwa di seluruh dunia per Mei 2021 ini," terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, ritual ruwatan yang pada hakikatnya adalah munajat dan doa kepada Tuhan Yang maha Esa, lahir dari kesadaran bahwa 'ada yang harus diperbaiki'. Maka pameran lukisan ini akan menjadi stimulus bagi segenap pemangku kepentingan, untuk mempertajam kepekaan spiritualitas batin masing-masing, dan memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki.

"Pameran ini akan memberikan kesan mendalam bagi siapa pun yang menikmatinya. Sekaligus memberikan kesempatan bagi penikmat seni lukis untuk secara leluasa mengeksplorasi kekhasan identitas karya-karya Sohieb," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Sambut Baik Gencatan Senjata Hamas-Israel

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan, mendeskripsikan sebuah karya lukis ke dalam bahasa verbal, bisa jadi tidak cukup mewakili sepenuhnya pesan yang disampaikan oleh bahasa visual. Dalam konsepsi ini, kedalaman makna lukisan terasa lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, dibandingkan deskripsi verbal yang memiliki keterbatasan rujukan.

"Memaknai dan mengapresiasi karya lukis pun demikian, sebuah lukisan akan menghadirkan beragam pemaknaan di benak kita, tergantung dari cara pandang kita masing-masing. Meskipun dapat dimaknai dengan berbagai persepsi dan asumsi, pada hakekatnya karya seni dilahirkan untuk satu tujuan, yaitu menyajikan kesan mendalam bagi penikmatnya," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.