Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mendukung upaya pemerintah meningkatkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia.
Berdasarkan survei kekuatan militer atau pertahanan dunia di tahun 2020, Indonesia berada di peringkat 16 kekuatan militer dunia.
Jika Indonesia ingin menjadi pemain global, maka harus memajukan kekuatan pertahanan atau militernya.
Baca juga : Anis Matta Optimis, Kekuatan Militer Indonesia Tembus 5 Besar Dunia
“Itu artinya, kekuatan militer Indonesia harus naik kelas dari peringkat 16 minimal menjadi peringkat 5," ungkap Mahfuz dalam diskusi bertema ‘Reformasi Pertahanan Nasional dan Urgensi Modernisasi Alutsista TNI’ di Media Center Partai Gelora, kawasan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan.
Saat ini, dibeberkan Mahfuz, lima kekuatan militer itu diraih oleh Amerika Serikat, Rusia, China, India dan Prancis.
Prancis juga telah menaikkan anggaran militernya. “Tapi jangan lupa, Prancis juga produsen persenjataan militer, jadi mereka juga menjual senjata ke negara lain,” imbuh Mahfuz.
Baca juga : Mantap, Semua Vaksin Covid Di Indonesia Sudah Tersertifikasi WHO
Menurutnya, Prancis bisa menjadi kekuatan militer nomor 5 dunia dengan anggaran pertahanan sebesar Rp 500 hingga Rp 600 triliun.
Jadi, kalau sekarang Rencana Strategis (Renstra) selama 25 tahun yang sedang disusun Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan anggaran Rp 1.760 triliun untuk Renstra 2020 hingga 2044, itu masih kecil.
"Secara nominal itu masih kecil jika dibandingkan negara-negara besar dengan kekuatan militer terkuat," kata eks politisi PKS ini.
Baca juga : Di Tengah Pandemi, Pupuk Indonesia Masih Kantongi Pendapatan Rp 71,87 T
Menurut Mahfuz, angka Rp 1.760 triliun memang besar untuk kondisi sekarang, walaupun kalau dikonversi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan anggaran negara besar di dunia, ini masih kecil.
Karenanya, semua pihak perlu mendukung penguatan keamanan militer dengan meningkatkan anggaran. Bisa dibayangkan, Indonesia saat ini mempunyai tentara tetapi satelitnya punya negara lain.
"Ini kan aneh. Makanya, Partai Gelora mendukung penuh penguatan postur anggaran termasuk mendukung belanja alutsista. Anggaran Rp 1.760 triliun itu hanya 1 setengah persen dari PDB Indonesia. Angka ini masih kecil," tandasnya. [REN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya