Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Gelagat Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kembali maju di Pilpres 2024 semakin kuat. Saat itu, usia Menteri Pertahanan itu 73 tahun, dan bisa jadi ini adalah kontestasi terakhirnya.
“Kalau maju, ini last fight Prabowo,” ujar politisi senior Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : PAN Ogah Ikutan Wacana Capres
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra masa bakti 2015-2019 ini menilai, kemungkinan Prabowo maju cukup besar. Indikasi utamanya adalah, sinyal kuat dari PDIP untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Namun, aktivis buruh ini kurang setuju, kalau Prabowo diduetkan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Nggak mungkin. Sebab, Ibu Mega sendiri tidak punya ambisi ke arah sana. Jadi, saya rasa Prabowo-Puan paling tepat,” sebutnya.
Baca juga : Survei Capres PPI: Elektabilitas Prabowo Melorot
Nah, jika komposisi Prabowo sebagai calon presiden, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebagai calon wakil presidennya, Arief menilai, komposisi ini adalah yang paling rasional. Sebab, sulit bagi Prabowo untuk legowo jika tetap maju sebagai cawapres.
Sekalipun komposisi tersebut dibilang oke, namun, lanjutnya, peta politik tidak memberikan garansi kemenangan untuk Prabowo. Hitungannya, meskipun Prabowo saat ini berada di posisi puncak beragam survei bursa capres, tapi angkanya belum mendekati 40-50 persen.
Baca juga : Koalisi Pilpres 2024, PKB Tawarkan Poros Harapan Baru
Apalagi, kata Arief, bursa Pilpres 2024 pilihannya beragam. Ada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lebih dalam lagi, dia mengkritisi strategi Prabowo jika benar ingin maju di Pilpres 2024. Sepengetahuannya, Prabowo belum merangkul segmen pemilih di luar basis pemilih loyalnya. Baginya, tidak bisa jika Prabowo hanya mengandalkan basis pemilih loyalnya saja.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya