Dark/Light Mode

Cak Imin Sindir Ideologi Partai Berkarya

Selasa, 4 Desember 2018 18:15 WIB
Cak Imin (tengah, kacamata) menandatangani komitmen Sistem Integritas Partai Politik di sela acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (4/12). (Foto: Twitter @cakimiNow)
Cak Imin (tengah, kacamata) menandatangani komitmen Sistem Integritas Partai Politik di sela acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (4/12). (Foto: Twitter @cakimiNow)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyindir ideologi Partai Berkarya. Cak Imin menyebut ideologi partai yang dipimpin Tommy Soeharto itu adalah Presiden ke-2 RI, Soeharto atau Pak Harto.

Hal itu dikatakan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar saat menjadi pembicara dalam Seminar 'Implementasi Sistem Integritas di Partai Politik' yang merupakan rangkaian Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Bidakara, Selasa (4/12).

Mulanya, Cak Imin yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memaparkan implementasi Sistem Integritas Partai Politik (SIPP) di internal PKB. Dia bilang, partai yang dipimpinnya sedang berupaya membangun sistem integritas.

Baca juga : Sadio Mane Tetap Bersama Liverpool

Di sisi lain, Cak Imin menyatakan, saat berupaya membangun integritas, partai-partai politik, termasuk PKB menghadapi sejumlah persoalan yang dihadapi terkait konsolidasi politik. Apalagi, pada 2019, Indonesia bakal menggelar Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) secara bersamaan, yang disebutnya sebagai Pemilu paling liberal sepanjang sejarah Indonesia pasca-reformasi.

Setelah memaparkan kondisi politik Indonesia, Cak Imin menyatakan, sistem integritas dapat dijalankan oleh sebuah partai politik yang memiliki ideologi. Cak Imin sendiri menyebut ideologi PKB adalah Nahdlatul Ulama.

"Sistem Integritas Partai Politik (SIPP) ada beberapa komponen. Salah satu cara mudah, partai harus punya ideologi. Tanpa ideologi, semua integritas partai politik sia-sia. Kalau PKB ideologinya NU, PDIP Soekarno. Saya tidak tahu kalau Partai Berkarya ini ideologinya apa, Pak Harto atau siapa," paparnya.

Baca juga : Fayakhun Andriadi Sesali Terima Suap

Apa pun namanya, lanjut Cak Imin, sebuah partai harus memiliki ideologi. Menurutnya, ideologi ini nantinya mengikat seluruh elemen partai untuk mencapai satu tujuan. Termasuk, dalam menerapkan sistem integritas.

"Terserah (ideologinya), yang jelas ada  yang mengikat seluruh sistem integritas partai dalam satu cita-cita," katanya. Dijelaskan, ideologi tersebut nantinya akan turun hingga ke akar rumput partai. Untuk itu, Cak Imin menyatakan, politik yang paling murah dan efektif adalah politik berbasis ideologi dan cita-cita.

"Kalau politik berbasis kepentingan, apalagi berbasis arisan para pemilik partai pasti high cost politic. Karena itu menurut saya, cara termurah yang paling efektif dalam merengkuh konsep sistem integritas partai politik adalah reideologisasi partai," jelas Cak Imin.

Baca juga : Pemerintah Pelototi Harga Beras

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso yang juga hadir dalam acara tersebut menegaskan, ideologi Partai Berkarya adalah Soeharto. Tak hanya ideologi, Pak Harto yang juga ayah dari Tommy Soeharto menjadi simbol Partai Berkarya.

"Tadi Cak Imin menanyakan soal ideologi Partai Berkarya. Ideologi kami adalah Pak Harto, yang kami simbolkan," kata Priyo. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.