Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

NasDem Dan KPK Saling Kolaborasi

Efek Buruk Korupsi Harus Diperkenalkan Sejak Dini

Jumat, 10 September 2021 07:27 WIB
Lathifa Al Anshori, Ketua DPP Bidang Pemilih Pemula & Milenial DPP Partai NasDem memberikan sambutan dalam acara Kolaborasi antikorupsi antara Partai NasDem dan KPK di gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Rabu (8/9). (Foto: ist)
Lathifa Al Anshori, Ketua DPP Bidang Pemilih Pemula & Milenial DPP Partai NasDem memberikan sambutan dalam acara Kolaborasi antikorupsi antara Partai NasDem dan KPK di gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Rabu (8/9). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai NasDem dan KPK menggelar seminar hybrid kolaborasi anti korupsi. Kolaborasi antikorupsi antara Partai NasDem dan KPK yang dihadiri oleh 30 kader muda secara luring, dan lebih dari 800 lebih kader muda yang hadir secara daring ini, digelar di gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Rabu (8/9).

Saat membuka acara ini, Lathifa Al Anshori selaku Ketua DPP Bidang Pemilih Pemula & Milenial DPP Partai NasDem mengingatkan kepada para kader NasDem milenial dan generasi Z bahwa mereka adalah anak muda dengan masa depan yang masih panjang.

Lathifa mengatakan, para kader muda NasDem dalam program ini berkumpul atas cita-cita dan keinginan besar yang sama, yakni jauh dari korupsi. Melalui program kolaborasi bersama KPK ini, Lathifa berharap para kader muda NasDem akan menjadi kader partai yang memiliki sifat anti korupsi.

“Melalui program yang merupakan inisiatif dari KPK. Saya, Partai NasDem akan menjadi partai yang bersih dan bisa membawa negara ini melakukan gerakan perubahan, untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Anak muda dari NasDem adalah generasi yang mau belajar, berbagi, dan juga berbuat untuk Restorasi Indonesia. Salah satunya dengan memiliki pemahaman dan sifat antikorupsi,” kata Lathifa.

Senada dengan Lathifa, Plt. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, bahwa tindak pidana korupsi sangat penting untuk dibicarakan sejak usia dini oleh para kader muda efek korupsi yang sangat dahsyat. Korupsi tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri, tetapi juga berdampak pada orang lain, baik keluarganya, lingkungan sosial, serta pada bangsa dan negara.

Baca juga : KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Proyek Jalan Di Bengkalis

Wawan menjelaskan, bahwa dalam ukuran transparansi internasional yang memotret sebuah negara apakah korup atau tidak melalui Index Persepsi Korupsi atau IPK, Indonesia pada tahun lalu nilainya 37 poin. Dalam penghitungannya pada skala dari 0 sampai 100, semakin mendekati angka 0, maka negara tersebut sangat rentan terhadap korupsi. Indonesia memang mengalami penurunan IPK sebanyak tiga poin dari tahun 2019 yang mencapai 40 poin.

Meski demikian, Wawan mengklaim, bahwa berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik atau BPS tahun lalu, masyarakat Indonesia sejatinya saat ini sudah semakin paham dan mengerti tentang tindakan korupsi. Pemahaman masyarakat Indonesia terhadap sesuatu hal yang berbau korupsi sudah sangat baik. 

Artinya, masyarakat Indonesia kini sebagian besar sudah sangat paham perihal boleh atau tidak bolehnya melakukan sesuatu yang berakibat atau berpotensi sebagai tindakan korupsi. Nilai paham dan sadar serta anti korupsi saat ini sudah ada di masyarakat, namun masih perlu untuk didorong agar semakin baik.

“Generasi muda harus ikut berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi dengan mendorong tata kelolanya dan ikut meningkatkan mutu demokrasi negara ini. Anak muda jangan mau dijadikan korban korupsi apalagi menjadi jadi pelaku. Generasi muda juga harus bisa membiasakan perilaku berintegritas yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras , sederhana, berani dan adil,” papar Wawan.

Dalam upaya mendukung KPK memberantas tindak korupsi khususnya di ranah kepartaian, Taufik Basari selaku Ketua Bidang Hukum & HAM DPP Partai NasDem mengatakan bahwa Partai NasDem terus mengenalkan yang namanya politik tanpa mahar untuk menjadi suatu kebijakan yang menjadi dasar dalam menjalankan roda kepartaian. NasDem memberikan dukungan gratis kepada setiap calon kepala daerah yang dinilai layak dan mampu untuk mengemban tugas serta tanggung jawab dalam memimpin roda pemerintahan. Politik tanpa mahar ini akan terus dijalankan secara konsisten.

Baca juga : Desa Konstitusi Harus Ikut Menjaga Hutan Dan Lingkungan

“Partai NasDem akan selalu dijalankan dengan semangat anti korupsi. Kader-kader muda adalah harapan di masa depan yang akan meneruskan apa yang yang dicita-citakan diperjuangkan oleh partai NasDem saat ini, termasuk untuk menciptakan negeri bersih yang diisi oleh orang-orang berintegritas. Partai NasDem selalu terbuka bagi para generasi muda yang ingin bergabung dalam melakukan perbaikan, melakukan perubahan dan melakukan Restorasi Indonesia,” ujar Taufik.

Sementara itu, Dedy Ramanta selaku Wasekjen Bidang Ideologi, Organisasi, dan Kaderisasi DPP Partai NasDem lebih menekankan kepada pakta integritas dalam merintis nilai-nilai anti korupsi kepada seluruh kader di Partai NasDem. Menurut Dedy, Pakta Integritas adalah sebuah upaya konkret Partai NasDem untuk merintis nilai-nilai antikorupsi.

Pakta integritas dibuat Partai NasDem sebagai bagian dari moralitas kepartaian untuk mendukung dan menjadi pondasi dalam membangun nilai-nilai kepartaian, termasuk dalam berpijak untuk merintis nilai-nilai antikorupsi. Maka anak muda atau generasi muda diharapkan menjadi pendorong untuk terus melanjutkan semangat antikorupsi yang lahir dari pakta integritas di Partai NasDem. 

“Partai politik harus diisi anak-anak muda. Partai NasDem menyediakan ruang bagi para anak muda yang mau ikut memajukan kualitas perubahan demokrasi di Indonesia. Maka yang muda adalah yang berpartai. Sudah selayaknya para generasi muda menjadi bagian dari partai politik untuk melakukan transformasi menuju sebuah partai politik yang ideal dalam demokrasi saat ini, dan bangsa ini akan adil dan makmur jika tidak ada korupsi,” tutur Dedi.

Dalam mengkampanyekan semangat anti korupsi, KPK saat ini secara masif juga telah merambah ke ranah digital. Hal tersebut diutarakan oleh Kasatgas Kampanye KPK RI Dian Rachmawati. Ia menilai bahwa di era pandemi, mau tidak mau semua orang akan dipaksa untuk melek digital. Maka kampanye anti korupsi juga menjadi banyak dilakukan di ruang digital. Pola dalam kampanye anti korupsi kini didorong lebih banyak menggunakan pola atau kreativitas lainnya yang dapat diterapkan di media digital.

Baca juga : PT KAI Dan Penumpang Gelar Upacara HUT RI Ke 76 Di Dalam Kereta Dan Stasiun

“Tujuan KPK adalah untuk mengedukasi masyarakat yang kini banyak dilakukan di ruang digital. Ruang digital bisa diakses dimanapun hanya dengan bermodalkan smartphone. Orang-orang bahkan bisa secara langsung bertanya dan berkomentar terhadap pesan atau berita yang diterimanya, maka ruang digital saat ini adalah sebaik-baiknya tempat yang dan efektif untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi,” jelas Dian.

Cara untuk mengkampanyekan semangat antikorupsi di ruang digital akan terus dikembangkan oleh KPK. Kolaborasi dalam mengkampanyekan semangat antikorupsi di ruang digital pun harus terus dilakukan dan diperluas. Kolaborasi akan dilakukan dengan seluruh elemen di partai politik, termasuk dengan Partai NasDem. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.