Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Emosi Depan Emak-emak, Prabowo Keluar Aslinya?

Jumat, 2 November 2018 17:02 WIB
Foto: facebook @PrabowoSubianto
Foto: facebook @PrabowoSubianto

RM.id  Rakyat Merdeka - Prabowo Subianto kembali melanjutkan safari politiknya di Jawa Timur. Setelah menyambangi Magetan, Capres nomor urut 02 itu bertandang ke Ponorogo. Saat bicara di depan para pendukungnya, emosi Prabowo sempat naik melihat ada hadirin yang ribut berebut buku. Waduh, Pak Prabowo keluar aslinya? Di hari kedua di Jawa Timur, Prabowo mendatangi sejumlah lokasi. Tempat yang pertama dikunjungi adalah rumah makan Sate Lego yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Ponorogo. Di sana, Prabowo menyempatkan sarapan bersama relawan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi, dengan dandanan khasnya: kemeja safari kantong empat. Kehadiran Prabowo disambut reog Ponorogo dan para pimpinan partai koalisi wilayah Ponorogo, serta para relawan dan pendukungnya. Usai  menyaksikan  reog,  Prabowo langsung diajak masuk ke dalam dan menyantap hidangan sarapan dengan menu sate khas Ponorogo. Setelah itu, Prabowo diminta memberikan arahan bagi para relawan. Topik yang disampaikan, masih sama dengan sebelumnya, bahwa ada  kekayaan  negara  yang  mengalir ke luar negeri. Karena itu, ia mengajak simpatisan dan relawan aktif bergerak mengingatkan perubahan. Jangan sampai masyarakat kembali dibodohi.

Baca juga : Air Mata Politisi, Air Mata Buaya

Nah, di tengah sambutannya itu, ada tim Prabowo-Sandi yang membagikan buku  "Paradoks  Indonesia".  Pembagian itu bikin suasana sempat ricuh. Berisik. Terutama  pendukung  Prabowo  yang ibu-­ibu.  Merasa  terusik,  Prabowo  lantas menegur emak­-emak itu untuk tertib, dan mau menghormati dirinya saat menyampaikan sambutan. “Saudara  mau  diam  atau  saya  yang bicara.  (kalau  mau  bicara)  Saudara  naik ke sini (panggung). Kalau mau sopan, saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri,” tegas Prabowo dengan raut muka serius. Para pendukungnya membalas dengan betul. Tak lama suasana langsung kondusif kembali.

Setelah tenang, Prabowo melanjutkan pidatonya.  Ia  mengingatkan  simpatisannya  untuk  ikut  mencoblos  pada 17 April 2019. Menurutnya, hanya pada tanggal itulah kedudukan tukang becak,  para  pedagang,  para  pramusaji memiliki kedudukan yang sama dengan para pengusaha maupun petinggi negara 
lainnya. “Semua masyarakat Indonesia punya  kesempatan  yang  sama  untuk menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan,” ujarnya.

Baca juga : Tantangan Cari Bentuk Tempe Tidak Substantif

Prabowo  mengingatkan  masyarakat, jangan  sampai  salah  pilih.  Dia mengingatkan jangan memilih Prabowo untuk  jadi  presiden. Tapi  lihatlah  cita-­cita, program  dan  tugasnya  yang  ingin menjaga  dan  mengamankan  kekayaan Indonesia. “Ingin perubahan, bantu kami. Bantu Prabowo dan Sandi. Pilihlah karena melihat keinginan kami menjaga kekayaan Indonesia,” papar dia. Prabowo pun berharap agar masyarakat Ponorogo bisa meyakinkan  lingkungannya,  jika negaranya  sedang  dicuri.  Harus  berani membuat perubahan.

Momen  Prabowo  sempat  emosi  itu ditanggapi  kubu  Jokowi­-Ma’ruf. Wakil Sekretaris TKN (Tim Kampanye Nasional)  Jokowi­ Ma’ruf,  Raja Juli Antoni. Ia menilai kejadian  itu  menunjukkan  jelas  siapa  Prabowo  yang sebenarnya. Yang  bisa  tanpa  ragu  memarahi kaum perempuan. “Kejadian itu mengkonfirmasi siapa Pak Prabowo sebenarnya.  Jadi,  sudah  banyak kabar yang sampai ke kita, yaitu atittude Pak Prabowo. Seorang yang grasa­-grusu, seorang yang emosional,” ujar Raja Juli Antoni. 

Baca juga : Artis Tidak Selalu Dongkrak Suara, Bisa Juga Bikin Jeblok

Antoni mengatakan, inilah saatnya rakyat bertanya kepada dirinya sendiri, apakah  mau memilih pemimpin yang grasa-­grusu dan  emosinya  tidak  terkontrol. “Bukannya itu menggambarkan ketegasan Prabowo?” tanya wartawan. “Tegas  itu  tidak  menghardik. Tegas itu tidak marah-­marah. Tegas itu tidak membanting  handphone,  misalnya,” jawab Antoni. Selain itu, dia juga menilai  perlu  ditanyakan  kepada Bawaslu setempat, apakah bagi-­bagi buku oleh Prabowo itu bagian dari money  politics  atau  tidak.  “Itu  perlu di-investigasi.  Kita  tetap  pada  prinsip praduga tak bersalah ya. Tapi ada baiknya dipertanyakan, kenapa orang sampai rebutan seperti itu,” kata Antoni.

Terpisah,  Sandiaga  Uno  menyangkal  jika pembagian buku oleh kubunya dikaitkan dengan politik uang. Menurut Sandi, buku yang  dibagikan  adalah  buku pesanan yang sudah dibayar. “Buku "Paradoks Indonesia"  sangat  diminati.  karena  itu merupakan potret dan ditulis dengan bahasa yang renyah dan bahasa yang bisa dimengerti masyarakat,” kata Sandi. [BCG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.