Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tim Universitas Nasional Lakukan Studi Pongo Tapanuliensis
Senin, 13 Maret 2023 20:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tim Universitas Nasional (UNAS) yang melibatkan sejumlah ahli orang utan dan pakar biodiversitas, antara lain: Dr. Jito Sugardjito, Dr. Barita O. Manullang dan Yokyok Hadiprakarsa dan dipimpin oleh Didik Prasetyo, PhD pada tahun 2020 melakukan sebuah studi bernama Managing the Potential Threats of Tapanuli Orang Utan (Pongo Tapanuliensis).
Baca juga : Jaga Integritas Konsultan Pajak, Ruston: IKPI Akan Pecat Anggota Yang Terlibat Kasus RAT
Pada studi tersebut disebutkan bahwa hanya 6 individu orang utan yang memiliki habitat inti di lokasi terdampak (AOI), sementara jumlah tersebut hanya mewakili 0,8% dari estimasi total 700 individu yang ada di seluruh ekosistem Batang Toru.
Baca juga : Izin Investasi Masih Berbelit, Pengusaha Tambang Jateng Teriak
Hal senada, juga dikemukakan oleh Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN pada diskusi publik mengenai masa depan orang utan Tapanuli dan ekosistem Batang Toru yang diadakan pada Kamis, 9 Maret bertempat di Tebet, Jakarta Selatan.
Baca juga : Sinergi BTN dan Relawan Bakti BUMN Tekan Stunting di Desa Kolbano NTT
Dr. Barita O. Manullang pada saat Dies Natalis UNAS ke 70, pernah mengatakan bahwa dengan menunjukkan kepemimpinan dan regenerasi para pakar orangutan Indonesia ke dunia, maka asumsi-asumsi yang keliru mengenai orangutan dapat dihilangkan. Tentunya dengan dasar-dasar keilmuan yang tepat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya