Dark/Light Mode
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Daripada Ngeributin Capres Koalisi Besar
Banteng Dan Beringin Mending Diskusi Sambil Ngopi Aja...
RM.id Rakyat Merdeka - Wacana Koalisi Besar belum apa-apa sudah bikin geger PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Partai pemenang Pemilu 2019 itu merasa pantas dapat jatah calon presiden (Capres). Sedangkan Beringin menyentil, kalau ngotot mau mengajukan capres, lebih baik bikin poros sendiri.
Bagi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Achmad Baidowi, perdebatan ini tak perlu diperpanjang. Sebab dalam dunia politik, wajar saling mengajukan posisi tawar.
Pria yang akrab disapa Awiek ini juga menyebut, wajar jika PDI Perjuangan ngotot mensyaratkan dapat jatah capres di Koalisi Besar. Karena suaranya paling besar dan dapat sendirian mengusung pasangan di Pilpres 2024.
“Ya wajar saja. Kan bargaining kuat. Dia punya golden ticket, tanpa bergabung dengan koalisi besar, bisa mengusung capres-cawapres,” kata Awiek, dalam pesannya, kemarin.
Baca juga : Idris Laena: Koalisi Besar, Jalan Tengah Hindari Polarisasi Ekstrem
Mantan wartawan ini bilang, persoalan ini akan selesai jika dibicarakan bersama. “Tapi lebih elok, kalau duduk bareng dengan teman-teman yang lain,” sarannya.
Dikatakan, hingga kini masih belum ada pembicaraan di koalisi dan dengan PDI Perjuangan soal ini. Apalagi, Koalisi Besar juga masih belum resmi terbentuk.
Untuk diketahui wacana Koalisi Besar mengemuka dalam pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Minggu (2/3) lalu. Para ketua umum itu yang hadir antara lain dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB). Dan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Muhammad Mardiono (PPP), dan Zulkifli Hasan (PAN) sebagai tuan rumah.
PDI Perjuangan memang tidak hadir dalam pertemuan itu. Namun, mereka membuka peluang untuk bergabung. Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah pun meluruskan kabar yang menyebut partainya mensyaratkan jatah capres jika bergabung.
Baca juga : Berebut Kursi Capres, Koalisi Besar Masih Adu Kuat
“Maksudnya, kalau capres ya wajar saja, make sense. Bukan mau-maunya PDI Perjuangan. Jadi nggak ada syarat-syaratan itu. Kami seolah dinilai sombong karena belum apa-apa minta. Bukan seperti itu, mari duduk bareng,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, di DPR, kemarin.
Said menuturkan, soal capres-cawapres itu akan dibicarakan lebih lanjut jika memang sudah bergabung. Said menyebut ke depan, partainya terus berinisiatif menjalin silaturahmi dengan partai lain.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid mengecam, jika PDI Perjuangan mematok capres, lebih baik tidak bergabung dengan Koalisi Besar. Nurdin menyarankan Banteng maju sendiri saja. “Kan semakin banyak pilihan. Misalnya kalau ada tiga pasangan capres-cawapres, toh bagus bagi rakyat,” tandas dia.
Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gandung Pardiman pede, KIR dan KIB sudah cukupuntuk memenangkan Pilpres 2024. Apalagi dikabarkan ada partai baru nonparlemen yang ingin bergabung di Koalisi Besar ini.
Baca juga : Beringin Mau Nggak Nih Nurunin Gengsi?
“Saya melihat koalisi KIB dan KIR menjadi sebuah koalisi besar dan ditambah dengan partai baru itu sudah lebih dari cukup tanpa PDI Perjuangan yang hingga kini belum menentukan langkahnya bergabung dengan salah satu poros koalisi atau mendirikan koalisi sendiri,” tegas Gandung kepada Rakyat Merdeka, kemarin. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.