Dark/Light Mode

KPU Tetapkan 204 Juta Pemilih Pemilu

Kaum Milenial Jadi Magnet Para Capres

Senin, 3 Juli 2023 08:45 WIB
Ketua KPU Hasyim Asyari ketiga kanan bersama anggota KPU Betty Epsilon Idroos kedua kanan, Mochamad Afifuddin ketiga kiri, Yulianto Sudrajat kiri, Idham Holik kanan dan August Mellaz kedua kiri saat rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/7). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Ketua KPU Hasyim Asyari ketiga kanan bersama anggota KPU Betty Epsilon Idroos kedua kanan, Mochamad Afifuddin ketiga kiri, Yulianto Sudrajat kiri, Idham Holik kanan dan August Mellaz kedua kiri saat rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/7). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 sebesar 204 juta pemilih. Dari total DPT yang ditetapkan, sebagian besar berasal dari pemilih milenial. Dengan jumlah yang cukup besar ini, nggak heran kalau pemilih milenial jadi magnet bagi Capres-Cawapres yang akan bertarung.

Penetapan DPT Pemilu 2024 diputuskan dalam rapat pleno terbuka di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin pagi. Rapat pleno dipimpin langsung Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Hadir dalam rapat pleno tersebut, perwakilan kementerian, TNI, Polri, perwakilan partai politik, KPU dan Badan Pengawas Pemilu 38 provinsi, serta perwakilan Panitia Pemilihan Luar Negeri. (PPLN) dari Kuwait dan Meksiko.

"Rapat pleno dalam rangka rekapitulasi penetapan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 dinyatakan dibuka," kata Hasyim membuka rapat.

Hasyim mengatakan, penetapan DPT menurut Undang-Undang Pemilu merupakan kewenangan KPU Kabupaten/Kota dan PPLN. "Kewenangan itu sudah dilaksanakan dalam rentang waktu 20 dan 21 Juni 2023," tambah Hasyim.

Setelah itu, lanjutnya, rekapitulasi DPT dilakukan secara bertahap. Mulai dari rekapitulasi oleh KPU provinsi dan dilanjutkan dengan rekapitulasi tingkat nasional. "Di tingkat nasional akan kami implementasikan hari ini,” bebernya.

Hasilnya, KPU menetapkan jumlah DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 orang. Masing-masing terdiri dari 102.218.503 pemilih laki-laki dan 102.588.719 perempuan.

Baca juga : Tok, DPT Pemilu Ditetapin

"DPT ini berdasarkan total rekapitulasi nasional pemilih dalam dan luar negeri. Tersebar di 514 Kabupaten/Kota dan 128 negara perwakilan," sambung Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos, di kesempatan yang sama.

Menurut Betty, dari total keseluruhan DPT, pemilih generasi milenial mendominasi. Yakni sebesar 33,60 persen atau setara 66.822.389 pemilih. "Selanjutnya diikuti generasi X sebanyak 28,07 persen atau 57.486.482 orang," lanjut Betty.

Sedangkan generasi Z menempati urutan ketiga dengan jumlah 46.800.161 pemilih atau 22,85 persen. Kemudian persentase pemilih diikuti dengan generasi baby boomer sebanyak 28.127.340 atau 13,73 persen. "Sedangkan pre-boomer sebanyak 3.570.850 orang atau 1,74 persen," rincinya.

Adapun dari segi usia, sebesar 98.448.775 atau 48,07 persen, merupakan pemilih berusia 40 tahun lebih. Sedangkan usia 17-30 tahun, sebanyak 63.953.031 pemilih. Sementara pemilih di usia 31-40 tahun, mencapai 42.398.719 orang. Untuk usia di bawah 17 tahun tapi sudah memenuhi syarat sebagai pemilih, jumlahnya sebesar 6.697 orang.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menyoroti besarnya jumlah pemilih milenial di Pemilu 2024. Menurutnya, secara demografi jumlah milenial mencapai 25.87 persen dari keseluruhan demografi, atau 69.38 juta jiwa.

"Artinya secara politik, kelompok usia dalam rentang usia 27-43 tahun ini, menjadi ceruk pemilih mayoritas karena semuanya memiliki hak pilih," kata Agung merujuk temuan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020 kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Cegah Pelanggaran Pemilu, Mahfud Minta Gencarkan Partisipasi Masyarakat

Dengan jumlah yang cukup besar ini, kata dia, maka peserta Pemilu termasuk Capres-Cawapres harus pintar-pintar menawarkan program yang bisa merebut hati kelompok pemilih milenial ini. Misalnya, membuat program yang menjadi kebutuhan kelompok milenial saat ini.

"Misalnya isu perumahan, lapangan kerja, pendidikan anak dan kesehatan keluarga hingga terkait pelayanan publik. Program ini yang harus ditawarkan Capres pada pemilih milenial ini," ujar Agung.

Selain itu, model kampanye jiga harus kreatif dan inovatif. Menimbang generasi milenial saat ini telah terpapar limpahan informasi dan teknologi. "Berarti, mau tak mau, partai atau kandidat mesti memiliki nilai tambah agar berikutnya bisa dipilih dalam kotak suara," jelas dia.

Apa tanggapan parpol? Politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak sesumbar, gaya kampanye dan program yang dibawa Prabowo Subianto sangat nge-klop dengan generasi milenial. Hal ini bisa dilihat dari tren elektoral Prabowo di kalangan milenial dan generasi Z yang cukup baik.

"Beliau selalu ada diurutan pertama di kalangan pemilih milenial," tutur Dahnil.

Jubir Kementerian Pertahanan ini mengklaim, selama ini Prabowo dianggap Capres yang orisinil. Selain itu, kata dia, Menteri Pertahanan itu juga tidak berlebihan dalam pencitraan politik.

Baca juga : MK Tambah Pengamanan, 9 Hari Hakimnya Tetap Tenang

"Beliau dikenal pekerja yang loyal kepada pimpinan. Jadi kami yakin tren itu akan terus meningkat dan Pak Prabowo bisa menang Pilpres," harap Dahnil.

PDI Perjuangan (PDIP) tidak mau kalah dengan Gerindra. Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengklaim, Ganjar Pranowo adalah Capres paling milenial. "Karena (Ganjar Pranowo) ini besar dalam lingkungan aktivis yang bebas dan egaliter," beber Hendrawan saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Sedangkan PKS menyebut telah menyiapkan Caleg-caleg milenial potensial untuk ikut kontestasi dan juga mengkampanyekan Anies Baswedan agar lebih populer. "PKS juga merekrut influencer dan YouTuber  untuk memperkuat barisan anak muda," pungkas Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.