Dark/Light Mode

Wacana Duet Prabowo-Ganjar Wassalam

Mending Bertanding, Daripada Bersanding

Sabtu, 8 Juli 2023 07:45 WIB
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Calon Presiden dari Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto mengaku, sempat pengen menjadikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal Calon Wakil Presidennya. Tapi, keinginan itu tak masuk skema politik PDI Perjuangan (PDIP) dan partai koalisinya.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan, peluang duet Prabowo-Ganjar hanya selubang jarum. “Dari dulu saya prediksi, duet ini sulit terwujud. Apalagi sudah mengerucut seperti saat ini. Makin sulit disatukan. Lebih baik biarkan keduanya saling berlawanan,” kata Adi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Alasannya, proses negosiasi antara PDIP dan Partai Gerindra bakal alot. Terutama, saat me­nentukan Cawapres. Prabowo sempat menunjukan penolakan­nya secara tegas dengan alasan diamanatkan Gerindra untuk maju sebagai Capres.

Baca juga : Relawan Prabowo Belajar Menangkan Capres Ke Kantor Projo

Sedangkan, pencapresan Ganjar sudah harga mati setelah diputuskan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan didukung PPP, Hanura, dan Perindo.

Menurutnya, dari pada memaksakan duet Prabowo-Ganjar, lebih baik bertarung secara sehat di Pilpres 2024. Soal keberlan­jutan pemerintahan saat ini tak perlu dikhawatirkan. Sebab, dua tokoh itu sama-sama orangnya Presiden Jokowi.

“Siapapun yang menang, all Jokowi’s men. Mereka pasti melanjutkan pembangunan dan legacy yang sudah dikerjakan selama ini,” pungkasnya.

Baca juga : Sabar Ya, Beringin Masih Bingung Nih

Diketahui, wacana duet Prabowo-Ganjar yang sempat muncul semakin sulit terwujud. Hal ini menyusul keputusan PDIP yang didukung PPP, Hanura dan Perindo mengusung Ganjar sebagai Capres 2024.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi malah membalikkan komposisi duet tokoh tersebut. Ganjar sebagai Capres dan Prabowo menjadi Cawapres. Alasannya, elektabilitas partai yang mengusung dan elektabilitas figur Ganjar lebih tinggi.

“Intinya, rumus Prabowo-Ganjar itu pasti nggak ada. Kalau rumus Ganjar-Prabowo, mungkin ada, tapi sampai seka­rang belum ada pembicaraan,” kata pria yang akrab disapa Awiek ini di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Baca juga : Kepercayaan Publik Meningkat, Kerja Keras Polri Diapresiasi Hima Persis

Senada, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan, keputusan mendeklara­sikan Ganjar pada 21 April 2023 tidak bisa diubah. Keputusan besar ini merupakan hasil analisa Megawati Soekarnoputri yang telah mempertim­bangkan aspek ideologi partai hingga kepentinganbangsa dan negara.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Najwa Shihab, Prabowo mengaku sempat tertarik menggaet Ganjar sebagai Cawapres.

“Tadinya aku berharap ber­sama beliau (Ganjar). Siapa tahu kalau nanti ujungnya Ganjar mau jadi wakil saya, kita per­timbangkan. Siapa tahu,” kata Prabowo.  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.