Dark/Light Mode

Isu Duet Prabowo-Ganjar Layu Sebelum Berkembang

Selasa, 3 Oktober 2023 08:29 WIB
Prabowo Subianto bersama Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Prabowo Subianto bersama Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo sebagai pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 layu sebelum berkembang. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi kode nggak setuju Ganjar jadi Cawapres Prabowo.

Kode penolakan Mega itu disampaikan saat penutupan Rakernas IV PDIP yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Kata Mega, dirinya kaget mendengar rumor yang menyebutkan duet Prabowo-Ganjar sudah mendapat persetujuannya dirinya. Sebagai Ketua Umum PDIP, dirinya sama sekali tidak paham maksud penjodohan antara Capres Gerindra dan PDIP itu. 

"Aku terus di rumah melongo kan, ini ngomong iki sopo ya. Lah aku ketua umumnya malah nggak ngerti," ujar Presiden ke-5 itu, heran. 

Mega lantas penasaran dengan siapa pihak yang menyebarkan isu perjodohan Ganjar dengan Prabowo itu. Sembari berkelakar, putri Proklamator RI Bung Karno itu bertanya kepada ribuan kadernya yang hadir soal persetujuan menduetkan Ganjar dengan Prabowo.

Baca juga : Prabowo-Ganjar Sulit Diduetkan

Sebagian kader menjawab tidak, tapi sebagian lainnya tidak menjawab. Mega mengungkapkan kekecewaannya kepada kader yang tidak menjawab. "Ayo mau apa nggak? Tapi nggak semua ngomong, berarti ada yang mau, payah anak buah saya, haduh gawat," sebut dia. 

Mega menegaskan, dirinya tidak bermaksud sombong. Namun, dirinya telah diberi mandat oleh partai untuk menentukan Capres yang akan diusung partainya. “Ibu pasti akan memilih yang benar," ujar Mega.

Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan, maksud pernyataan Mega tersebut. Menurut dia, pernyataan Mega tersebut menegaskan isu duet Ganjar-Prabowo tidak mungkin. 

"Artinya apa? artinya tidak mungkin ya. Sekali lagi, tidak mungkin dan menutup kemungkinan sama sekali (Ganjar) untuk diturunkan sebagai Cawapres," ujar Djarot. 

Djarot menjelaskan, berdasarkan keputusan partai, mantan Gubernur Jawa Tengah itu diamanatkan sebagian Capres. Pihaknya, dalam posisi menghormati keputusan partai lain. 

Baca juga : Survei New Indonesia: Adu Kuat Prabowo-Ganjar, Anies Sulit Mengejar

"Yang jelas PDIP bertekad mewujudkan Pemilu ini adalah sebagai sarana atau wadah pemersatu bangsa," terang Djarot. 

Lalu apa tanggapan Gerindra? Partai besutan Prabowo itu enggan mempersoalkan sikap Mega. Kata Gerindra, pihaknya menghormati sikap Mega yang tidak ingin Capresnya dijadikan Cawapres Prabowo. 

"Ya, saya pikir apa yang disampaikan dalam Rakernas PDIP adalah keputusan dari PDIP tentang pencapresan, karena itu kami hormati," imbuh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). 

Menurut Dasco, partainya dan PDIP sudah menetapkan pilihan politiknya masing-masing. Untuk itu, partainya akan fokus untuk berkonsentrasi memenangkan Pilpres 2024. 

"Menjelang pendaftaran yang tidak berapa lama lagi, marilah kita kemudian sama-sama berkonsentrasi untuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi kelancaran Pilpres," imbau Wakil Ketua DPR itu. 

Baca juga : Yusril Yakin Prabowo Mampu Selesaikan Permasalahan Papua

Soal siapa Cawapres Prabowo, Dasco menegaskan, akan diputuskan bersama para ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM). "Saya sendiri belum tahu sampai di mana, para ketum-ketum yang nanti akan memutuskan," papar dia. 

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, sindiran yang disampaikan Mega mengartikan peluang duet Ganjar-Prabowo semakin mengecil. Hal ini juga mengindikasikan PDIP sudah siap untuk bertanding. Termasuk jika harus berhadapan dengan Prabowo.

"Secara eksplisit peluang Ganjar menjadi Cawapres atau berpasangan dengan Prabowo layu sebelum berkembang," tukas Agung, Senin (2/10/2023).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.